Mengukur Kesiapan Indonesia Menuju 75% Energi Terbarukan pada 2040
Mengukur Kesiapan Indonesia Menuju 75% Energi Terbarukan pada 2040
Indonesia kini berdiri di ambang transformasi besar dalam sektor energi. Terlepas dari ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil—sekitar 86,95% pada 2020—Indonesia memiliki target ambisius: mencapai 75% energi listrik dari sumber terbarukan pada tahun 2040. Perjalanan menuju transformasi ini penuh tantangan, namun potensi energi terbarukan yang luar biasa di Indonesia dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon sekaligus menjamin ketahanan energi nasional.
Indonesia diberkahi dengan kekayaan alam yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Beberapa sumber daya energi hijau yang berlimpah mencakup energi surya (207,8 GW), hidro (75 GW), angin (60,6 GW), bioenergi (32,6 GW), dan panas bumi (23,7 GW). Dengan potensi ini, Indonesia memiliki peluang unik untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara.
Komitmen Pemerintah dan PLN dalam Transisi Energi
PT PLN (Persero), sebagai tulang punggung sektor energi Indonesia, berkomitmen untuk mendukung target transisi energi. Dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29), pemerintah Indonesia mengumumkan investasi sekitar $235 miliar untuk membangun jalur transmisi hijau sepanjang 70.000 km. Presiden Prabowo Subianto telah mendukung langkah ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon.
PLN sendiri telah merancang peta jalan untuk menambah kapasitas listrik sebesar 100 GW, di mana 75 GW berasal dari energi terbarukan. Langkah ini juga didukung dengan pengembangan smart grid, yang memungkinkan distribusi energi terbarukan lebih merata dan efisien ke seluruh penjuru Indonesia.
“Dengan bangga kami berbagi partisipasi aktif PLN dalam COP29, menunjukkan komitmen kami terhadap energi hijau dan keberlanjutan. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, PT PLN (Persero) berdedikasi menyediakan energi hijau yang efisien dan terjangkau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Kami percaya bahwa ambisi Indonesia adalah menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan melalui transformasi energi,” tulis Darmawan pada akun LinkedIn pribadinya.
Langkah Strategis dalam Mewujudkan Transisi Energi
PLN telah mengimplementasikan serangkaian inisiatif untuk mempercepat peralihan energi, di antaranya adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata, yang merupakan salah satu proyek PLTS terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 192 MW. Selain itu, PLN bekerja sama dengan perusahaan global seperti Amazon untuk meningkatkan kapasitas pembangkit berbasis energi terbarukan, serta mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage) bersama Institut Teknologi Bandung dan perusahaan energi internasional.
Langkah-langkah lainnya termasuk dedieselisasi atau penggantian pembangkit listrik tenaga diesel dengan energi terbarukan serta co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk mengurangi emisi karbon. PLN juga menyediakan layanan Green Energy as a Service (GEAS) bagi perusahaan-perusahaan besar, termasuk Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan energi bersih industri melalui pembelian Renewable Energy Certificates (REC).
“PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung visi pemerintah dalam membangun ekosistem investasi berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui inisiatif Green Energy As a Service (GEAS) dan Renewable Energy Certificates (REC), kami membantu industri memenuhi kebutuhan energi bersih dan andal yang terus meningkat. Mari kita terus mendorong batasan dan menciptakan Indonesia yang lebih berkelanjutan dan efisien energi bersama-sama,” ujar Darmawan dalam CEO Forum yang diadakan Kompas.
Tantangan dan Kesiapan Infrastruktur
Namun, perjalanan menuju 75% energi terbarukan tidak lepas dari tantangan besar. Dibutuhkan investasi yang besar, infrastruktur yang memadai, dan kolaborasi global untuk memastikan distribusi energi hijau yang stabil dan merata. Teknologi dan inovasi seperti CCS serta sistem jaringan yang terintegrasi menjadi kunci dalam mengatasi kendala ini.
Keberhasilan program ini juga tergantung pada dukungan regulasi dan kebijakan pemerintah yang konsisten, serta investasi berkelanjutan dari mitra internasional untuk transfer teknologi. Pemerintah telah menunjukkan komitmennya dengan menetapkan target Net Zero Emission pada 2060, namun implementasi di lapangan memerlukan upaya lebih lanjut dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang ambisius ini.
Masa Depan Indonesia yang Lebih Hijau dan Berkelanjutan
Upaya PLN dalam menciptakan ekosistem energi yang ramah lingkungan tidak hanya menciptakan manfaat ekonomi tetapi juga lingkungan. Transisi ke energi terbarukan adalah langkah untuk mengentaskan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja di sektor energi hijau, serta melindungi lingkungan dari dampak perubahan iklim yang kian nyata. PLN meyakini bahwa kerja sama internasional, inovasi teknologi, dan komitmen yang kuat adalah kunci untuk menghadirkan energi bersih yang dapat diakses oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dengan potensi alam yang besar, dukungan pemerintah, dan inisiatif strategis yang telah diterapkan, target Indonesia untuk mencapai 75% energi terbarukan pada 2040 bukan lagi sekadar mimpi. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim global dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.