Mengukur Kontribusi Pasar Modal untuk Target “Indonesia Emas”
Mengukur Kontribusi Pasar Modal untuk Target “Indonesia Emas”
Indonesia tengah menapaki jalan menuju “Indonesia Emas 2045,” dengan visi besar menciptakan bangsa yang makmur, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Pasar modal, yang dikelola dengan kepercayaan dan keamanan, memainkan peran penting dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Salah satu elemen kunci dalam menjaga keamanan dan transparansi di pasar modal adalah peran PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang berfungsi sebagai tulang punggung dalam mengelola dan menyelesaikan transaksi efek dengan andal.
KSEI, Penjaga Kepercayaan di Pasar Modal Indonesia
Sebagai penyedia layanan penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek, KSEI telah melakukan langkah-langkah besar untuk menciptakan lingkungan investasi yang aman dan transparan. Melalui sistem Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST) dan CORES.KSEI, KSEI memastikan bahwa setiap transaksi berjalan lancar, sehingga mendorong peningkatan jumlah investor menjadi 12,3 juta pada Januari 2024, atau meningkat 1,3% dari tahun sebelumnya.
Tidak hanya memperkuat infrastruktur, KSEI juga mendorong inklusi finansial dengan memfasilitasi Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Single Investor Identification (SID). Sistem ini membantu investor mengakses pasar modal dengan lebih mudah dan aman, memaksimalkan transparansi, serta melindungi kepemilikan aset mereka. Tak berhenti di situ, KSEI terus bekerja sama dengan lembaga internasional, termasuk perjanjian dengan lembaga kustodian Sri Lanka pada September 2024.
Motor Penggerak Ekonomi dan Sumber Pendanaan Nasional
Pasar modal memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi nasional. Sepanjang tahun 2024, pasar modal telah menghimpun dana sebesar Rp255,21 triliun melalui 222 penawaran umum, melampaui target dan mencerminkan pertumbuhan positif. Dana ini digunakan untuk mengembangkan usaha, membuka lapangan kerja, dan menggerakkan roda ekonomi. Peningkatan nilai kapitalisasi pasar, yang mencapai Rp11,674 triliun pada akhir 2023, juga menunjukkan optimisme ekonomi.
Kontribusi pasar modal tidak hanya berupa dana segar, tetapi juga dalam bentuk pajak. Pada tahun 2023, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyumbang Rp185,17 triliun atau sekitar 26% dari total pendapatan negara. Pembagian dividen yang mencapai Rp366,6 triliun, meningkat 42,6% sejak 2019, turut meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, menciptakan multiplier effect bagi perekonomian.
Memberdayakan UKM dan Masyarakat
Melalui platform Securities Crowdfunding (SCF), pasar modal mendukung pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berkontribusi penting bagi ekonomi rakyat. Hingga 2024, SCF berhasil menghimpun Rp1,043 triliun untuk 494 pelaku UKM dari 168.068 pemodal. Langkah ini membuka akses pembiayaan bagi UKM yang tidak terlayani oleh perbankan tradisional, menguatkan daya saing dan inovasi usaha.
Investasi di pasar modal juga berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama generasi muda. Dengan 55% dari 14,4 juta investor di pasar modal berusia di bawah 30 tahun, Indonesia sedang membangun budaya investasi jangka panjang yang akan menjadi fondasi ekonomi masa depan. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam investasi pasar modal memperkuat stabilitas ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada pendanaan asing.
Pasar Modal yang Terpercaya dan Inklusif
Dengan dukungan kuat dari KSEI dalam menjaga keamanan transaksi dan kemudahan akses, pasar modal Indonesia telah tumbuh menjadi pilar ekonomi yang kokoh. Sebagai wadah bagi perusahaan besar maupun pelaku UKM, pasar modal Indonesia menjadi medium untuk mewujudkan inklusi dan memberdayakan masyarakat. Langkah-langkah yang diambil hari ini akan membentuk landasan ekonomi berkelanjutan yang menjadikan “Indonesia Emas 2045” lebih dari sekadar mimpi.