POMELO RAIH PENDANAAN SEBESAR US$ 52 JUTA UNTUK PENGEMBANGAN OMNICHANNEL DI SELURUH ASIA
POMELO RAIH PENDANAAN SEBESAR US$ 52 JUTA UNTUK PENGEMBANGAN OMNICHANNEL DI SELURUH ASIA
Perusahaan fesyen omnichannel terkemuka, Pomelo, hari ini
mengumumkan bahwa perusahaan telah meraih pendanaan sebesar US$ 52 juta dari Central
Group, Provident Growth Fund, InterVest Star SEA Growth Fund, Andre Hoffman, Toivo
Annus, Lombard Private Equity, Ambient Sound Investments OU dan The Luxembourg
Company Deverel, menjadikan Pomelo sebagai startup Thailand pertama yang memperoleh
pendanaan Seri C.
Pomelo melakukan ekspansi ke Hong Kong dan Malaysia setelah memperoleh pendanaan
sebesar US$ 19 juta dalam putaran Seri B pada bulan November 2017. Pomelo berhasil
meningkatkan nilai Gross Merchandise Volume (GMV) sebesar tujuh kali lipat, meluncurkan
delapan toko di Thailand dan membuka toko utama di jantung distrik perbelanjaan Orchard
Road di Singapura. Pomelo telah memperluas penawaran produknya dengan meluncurkan
berbagai kategori terbaru seperti Purpose, koleksi pakaian ramah lingkungan, Pomelo Man
yang merupakan label Pomelo untuk pakaian pria, dan kosmetik BEET.
“Pomelo berada dalam posisi yang unik karena memiliki model bisnis yang terintegrasi secara
vertikal dan kemampuan teknis yang inovatif. Kami yakin Pomelo akan memimpin industri
fesyen di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya,” ujar Michael Aw, Founding Partner,
Provident Growth Fund. “Kami sangat senang melanjutkan perjalanan ini dengan Pomelo,”
tambah Aw.
Dengan memanfaatkan teknologi untuk fesyen, Pomelo telah membuktikan dirinya sebagai
perintis dalam fesyen omnichannel sejak diluncurkan pada tahun 2013. Pomelo terus
berupaya untuk melakukan inovasi dan menanggapi kebutuhan pelanggan. Pomelo telah
menerima hampir 30% pesanan melalui saluran Pomelo Pick-Up yang memungkinkan
pelanggan untuk mencoba pakaian sebelum membeli.
“Pomelo lebih dari sekedar merek fesyen online. Kami melakukan inovasi untuk menciptakan
produk yang lebih baik, melayani pelanggan dengan lebih baik, dan memaksimalkan
produktivitas dan efisiensi omnichannel.” ujar David Jou, CEO Pomelo.
Casey Liang, Co-founder, Pomelo mengatakan “Teknologi selalu menjadi fokus besar bagi
kami, kami akan menggunakan big data dan AI untuk harga dan desain, serta personalisasi
e-commerce. Kami ingin mengintegrasikan pengalaman omnichannel lebih dalam dengan
menghubungkan Pomelo dan pelanggan melalui teknologi stack. Selain itu, kami ingin
memperluas platform otomatisasi rantai pasokan kami.”
Sektor e-commerce kian berkembang dan penjualan e-commerce Asia Tenggara
diproyeksikan tumbuh mencapai US$ 88 miliar pada tahun 2025. Saat ini Pomelo telah
mengumpulkan lebih dari US$ 83 juta dari investor terkemuka secara global, termasuk JD,
Start Today Ventures dan Jungle Ventures yang telah berpartisipasi dalam putaran
pendanaan sebelumnya.