Squline Hadirkan Live Tutoring Bahasa Indonesia di CeBIT 2018

Setelah menuai sukses dalam membawa bahasa Indonesia pada festival kreatif terbesar, South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, dan peluncuran program baru kelas bahasa Indonesia online pada 2 Mei 2018 lalu, kali ini Squline membawa bahasa Indonesia ke Sydney, Australia dalam acara CeBIT 2018.

CeBIT Australia diselenggarakan oleh Hannover Fairs Australia yang merupakan bagian dari grup pemerintah Deutsche Messe, CeBIT menyelenggarakan konferensi dan showcase start-up terbesar di Asia-Pasifik yang berfokus pada teknologi, melalui CeBIT start-up mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan produk dan layanan kepada pengunjung yang hadir pada 15-17 Mei 2018 di International Convention Centre Sydney, Darling Harbour.

Menurut CEO Squline, Tomy Yunus, CeBIT Australia ini merupakan ajang yang sangat strategis bagi Squline. Sekitar 12% pengunjung CeBIT Australia pada tahun 2017 berasal dari sektor pendidikan.

“Kami berterima kasih untuk kepercayaan yang diberikan oleh Bekraf kepada Squline untuk kembali mewakili Indonesia di ajang Archipelageek CeBIT Sydney 2018. Acara ini dapat menjadi pintu gerbang bagi Squline untuk dapat masuk ke dalam pasar Australia dimana bahasa Indonesia sendiri cukup populer di sana,” ucap Tomy Yunus.

Berdasarkan pemberitaan pada tahun 2017 dari Kedutaan Besar Indonesia di Canberra bahwa masyarakat Australia yang fasih berbicara bahasa Indonesia kian banyak dan kemampuan berbahasa Indonesia umumnya mereka peroleh sejak di bangku SMA dan dilanjutkan di tingkat universitas. Sebagian besar di antara mereka memang pernah berkesempatan tinggal atau studi di Indonesia dalam rentang waktu yang bervariasi.

Dengan ini Squline hadir di CeBIT Australia 2018 membawa kelas bahasa Indonesia yang dapat diakses oleh masyarakat Australia dengan live video call tutoring bersama pengajar native Indonesia. Di CeBIT Australia 2018 nanti para pengunjung dapat mencoba kelas bahasa Indonesia langsung dengan pengajar native Indonesia secara gratis.