Startup Peduli Lingkungan Hidup Lahir dari Peserta Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Semarang

Startup Peduli Lingkungan Hidup Lahir dari Peserta Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Semarang

Di tengah maraknya perkembangan e-commerce dan fintech, salah satu peserta Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Semarang, Mifachtur Robani atau biasa disapa Ben bersama rekan-rekannya mencetuskan startup dengan tujuan sosial bernama Lindungi Hutan.

Lindungi Hutan adalah suatu platform crowdfunding yang bertujuan mengumpulkan dana untuk gerakan penghijauan hutan dan pemberdayaan petani, jelas Mifachtur Robani yang merupakan Chief Marketing Officer Lindungi Hutan.

Kepedulian Ben dan timnya bukan berawal dari latar belakang mereka atau masalah yang dialami. Awalnya Ben melakukan perjalanan ke beberapa pantai di Semarang dan melihat secara langsung sebenarnya banyak masalah lingkungan yang terjadi di sekitarnya.

Banyak rumah-rumah yang terkena abrasi air laut. Masalah tersebut terpampang nyata dan terlihat dampaknya. Namun banyak yang tidak peduli akan hal tersebut. Ada segelintir orang yang peduli dan mau memperbaiki hal tersebut tapi tidak mempunyai sumber dana yang cukup untuk melakukannya, oleh karena itu kami ingin membantu mereka dengan membuat Lindungi Hutan, ujar Ben.

Berfokus dalam mengandalkan situs resminya di , Lindungi Hutan sudah melakukan aksinya dalam memperbaiki empat hutan di daerah Semarang dan Temanggung, Jawa Tengah. Proses cara kerjanya cukup sederhana. Lindungi Hutan mengumpulkan dana dari para donatur yang peduli akan kelestarian hutan, kemudian menggunakan dana tersebut untuk mendanai modal gerakan kampanye penghijauan hutan bersama para pertani lokal daerah yang menjadi sasaran.

Walaupun berangkat dengan tujuan sosial, hal tersebut tidak menghalangi Lindungi Hutan dalam mengalami berbagai kendala dalam mengembangkan platform yang mengusung slogan Peduli, Solusi, Bersama ini.

Kendala terbesar yang kita alami itu perihal kepercayaan calon donatur. Karena kita sistemnya crowdfunding dan produk yang kita hasilkan tidak langsung dapat dirasakan, butuh proses dan waktu yang cukup lama untuk melihat hasil dari gerakan ini, jelas Ben lebih lanjut.

Hal tersebut tidak menghentikan langkah Ben bersama rekan-rekannya. Lindungi Hutan juga berfokus dalam mengedukasi masyarakat mengenai permasalahan, bencana, tragedi alam serta pentingnya penanaman dan penghijauan Indonesia sebagai solusi jangka panjang untuk generasi mendatang. Edukasi tersebut dikemas dengan menarik dalam berbagai akun sosial media resmi milik Lindungi Hutan.

Harapannya semoga Lindungi Hutan dapat segera mengglobal, minimal dapat hadir di kota-kota lain di Indonesia, apa lagi mengingat Lindungi Hutan merupakan satu-satunya platform untuk crowdfunding penghijauan hutan. Kami juga berharap dapat bertemu pelaku-pelaku industri startup lainnya yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kami, tutup Ben.

Lindungi Hutan, Tumbas.in, dan Sampah Muda, menjadi tiga startup digital dari Semarang yang lolos ke tahap Inkubasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Ketiganya juga dinobatkan menjadi startup terbaik dalam tahapan Bootcamp untuk kota Semarang.

Bootcamp merupakan program pemberian materi mengenai pengembangan produk, desain, dan marketing melalui penyampaian materi, mentoring, dan bekerja dalam tim untuk menyelesaikan produk. Bootcamp Semarang yang didukung oleh Bank Bukopin sebagai Official Banking Partner telah dilaksanakan pada 7-9 April 2017 di Impala Space, Kota Lama, Semarang.

 

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again