Survei F5 Menyoroti Empat Tren Konvergensi di APAC

Survei F5 Menyoroti Empat Tren Konvergensi di APAC

F5 (NASDAQ: FFIV), perusahaan penyedia teknologi application security dan application delivery berbasis multi-cloud mengidentifikasi sejumlah tren dalam laporan terbaru mereka bertajuk: 2021 State of Application Strategy. Tren ini telah terpengaruh secara signifikan sebagaimana sebuah organisasi meningkatkan digital experience sebagai respons terhadap realita konsumen yang berkembang di era COVID-19.

Kara Sprague, EVP dan General Manager BIG-IP F5, mengungkapkan saat ini perusahaan semakin mengandalkan otomatisasi untuk mengurangi biaya operasi, sambil terus memperbarui aplikasi, serta pengalaman digital yang fokus pada kebutuhan konsumen.

“Laporan tahun ini menyoroti banyak perbedaan prioritas yang dihadapi tim IT. Yang paling umum, yaitu fleksibilitas serta kenyamanan versus keamanan, termasuk saat perusahaan mengorganisir data, yang dimana di saat bersamaan membutuhkan cara untuk mengekstrak data yang bermanfaat,” imbuh Kara.

Karenanya, meningkatkan konektivitas, mengurangi latensi, memastikan keamanan, dan memanfaatkan data insight menjadi hal yang sangat penting, mengingat tim IT akan kesulitan untuk mengimbangi laju perubahan dan digitalisasi yang super cepat.

Memang, kehadiran microservices, APIs, dan containers mampu mempercepat proses sebuah aplikasi, namun jangkauan dan luasnya aplikasi modern saat ini membuatnya menjadi lebih kompleks, karena tak banyak perusahaan yang bisa menyederhanakan proses penerapannya.

Sejalan dengan hal itu, laporan tahunan ketujuh F5 ini fokus pada empat tren yang dihadapi IT, yakni peningkatan minat terhadap cloud dan as-a-service offerings, edge computing, application security dan delivery technologies.

“Di era digital saat ini, setiap perusahaan membutuhkan digital experience. Konsumen semakin mengandalkan konektivitas digital di seluruh aspek kehidupan mereka dan hal ini mendorong aplikasi menjadi lebih penting dalam strategi perusahaan dan pada aktivitas perekonomian,” ujar Surung Sinamo, Country Manager F5 Indonesia.

Surung menilai laporan F5 tahun ini sebagai cerminan dari tren yang berkembang saat ini. Tidak heran, banyak sektor bisnis meningkatkan investasi mereka demi kualitas sebuah aplikasi, termasuk untuk memastikan bahwa aplikasi harus dapat beradaptasi, dan terukur, termasuk memulihkan sendiri sistemnya dalam berbagai keadaan.

Modernisasi aplikasi yang berkelanjutan untuk memungkinkan pengalaman digital yang lebih baik

Berdasarkan survei, 87 persen organisasi mengkombinasikan metode arsitektur modern dan tradisional secara bersamaan, dimana modernisasi dianggap perlu ketika sistem lama kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi bisnis yang berubah dengan cepat. Lebih dari 77 persen responden ini mengaku memodernisasi aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan, dan menjadikan API sebagai solusi utamanya dikarenakan kemampuannya untuk menggabungkan fungsi komponen aplikasi tradisional dan modern.

Sebagai tambahan, secara persentase jumlah organisasi yang mengelola multiple app architectures terus meningkat, dimana berdasarkan survei didapatkan bahwa penawaran as-a-service dan managed service terus dipandang sebagai pengganti untuk beberapa aplikasi tertentu di mana vendor dapat menyediakan rencana alternatif yang cloud-friendly.

Edge computing

Edge computing atau sistem komputasi yang dilakukan di dekat sumber data diidentifikasi sebagai cara yang signifikan untuk mengurangi latensi dan meningkatkan daya respon real-time yang diperlukan oleh aplikasi saat ini.

Sebagai bukti, hasil survei mencatat bahwa 76% organisasi telah menerapkan atau secara aktif merencanakan penerapan edge, dengan peningkatan kinerja aplikasi serta pengumpulan data atau enabling analytics sebagai primary drivers.

Pertumbuhan dalam penerapan SaaS dan Cloud untuk fleksibilitas dan keamanan

Dalam mengatasi arsitektur teknologi yang kompleks, yang disebabkan oleh penambahan Saas dan edge solutions, termasuk modernisasi aplikasi, maka dibutuhkan peningkatan cara menerapkan alat, keterampilan, proses IT, serta metode analitik yang baik.

Keamanan akan terus menjadi hal utama dan penting. Inilah tantangan tim IT, yakni untuk dapat selangkah lebih maju dari para penyerang.

Pemanfaatan telemetri

Terakhir, prioritas tren yang juga disoroti responden dalam laporan F5 adalah pemanfaatan telemetri untuk mengubah data menjadi wawasan baru.

95 persen responden percaya bahwa mereka kekurangan wawasan tentang kinerja, keamanan, yang menunjukkan keinginan terhadap solusi yang jelas dan end-to-end. Hampir 3/4 responden berniat memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan data telemetri dengan lebih baik, dan lebih dari setengahnya berharap AI membantu organisasi mereka untuk bertransisi ke aplikasi yang dapat beradaptasi secara otomatis.

Laporan F5 mewakili 1.500 responden di seluruh dunia. Sebagian besar responden berasal dari Asia Pasifik, yang terdiri dari berbagai industri, organisasi, dan profesional.

Survei ini fokus pada pembuat keputusan IT yang menyoroti prioritas, kekhawatiran, dan ekspektasi bagi para penanggung jawab untuk menghadapi tantangan dalam ekonomi digital.

Respons mereka telah membentuk perspektif tentang bagaimana organisasi dapat berkembang dan menerapkan strategi untuk memenuhi dan mengantisipasi berbagai kebutuhan pelanggan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again