Tenaga Pekerja Lepas di Indonesia Meningkat 16% dari Tahun Lalu
Tenaga Pekerja Lepas di Indonesia Meningkat 16% dari Tahun Lalu
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2018,
sebanyak 56,8% masyarakat Indonesia saat ini bekerja di sektor informal, yang diiringi
naiknya jumlah pekerja yang berwirausaha di Indonesia, termasuk pekerja lepas atau
freelancer. Kemudian dari data BPS per Mei 2019, basis angkatan kerja di Indonesia
tersedia sebanyak 136,18 juta orang, yang terdiri dari jumlah penduduk yang bekerja
sebanyak 129,36 juta orang dan pengangguran sebanyak 6,82 juta orang. Dari 129,36
juta pekerja tersebut, freelance mengambil porsi 4,55% atau berjumlah sekitar 5,89 juta
orang.
Centre of Reform on Economics (CORE) menilai fenomena freelancer ini
memberikan dampak positif untuk perekonomian secara makro karena menciptakan
lapangan kerja. Para freelancer bisa menjadi solusi keterbatasan lapangan pekerjaan
dan kegiatan ekonomi yang produktif karena para freelancer tumbuh tanpa dibebani
masalah ketenagakerjaan. CORE juga menilai bahwa budaya freelance ini akan menjadi
tren pekerjaan di masa yang akan datang. Generasi milenial yang juga lebih tertarik
menjadi freelancer memiliki peluang yang luas untuk bekerja di kancah internasional dan
membantu negara untuk meningkatkan devisa karena pekerjaan mereka memiliki ruang
yang tidak terbatas untuk mengembangkan diri serta relasi kerja.
Sribulancer sebagai penyedia jasa freelance di Indonesia juga merasakan
peningkatan jumlah penawaran maupun permintaan akan kebutuhan freelancer. Sejak
2014, Sribulancer sebagai produk dari PT. Sribu Digital Kreatif telah membantu banyak
kebutuhan jasa freelance dalam memproduksi konten digital dan sudah menjadi salah
satu platform freelancer terbesar di Indonesia. Sribulancer telah membantu
meningkatkan taraf hidup 50,000+ dengan menyalurkan 100,000+ pekerjaan dari
platformnya.
Di era yang serba digital, bisnis besar maupun perusahaan dan pelaku UMKM
semakin sadar akan pentingnya strategi pemasaran digital dalam menciptakan peluang
bisnis sehingga permintaan atas keahlian khusus yang disediakan Sribulancer seperti
desain, pengembangan web dan aplikasi, pemasaran digital, penulisan kreatif, fotografi
dan videografi, entri data, serta jasa lainnya cukup tinggi dan terus meningkat.
Perusahaan pun merasa bahwa kebutuhan pekerjaan ini bukanlah suatu kebutuhan yang
rutin atau pekerjaan yang hanya dibutuhkan sewaktu-waktu sehingga merekrut
freelancer adalah pilihan yang tepat bagi perusahaan karena sangat menekan biaya
pengeluaran. Di sisi lain, jam kerja yang fleksibel dan pekerjaan yang bisa dilakukan di
mana saja menjadi daya tarik utama dalam menjadi freelancer. Tidak hanya itu,
pendapatan yang didapatkan pun bisa melebih pekerja tetap seperti pekerja kantoran.
Sribulancer hadir sebagai jawaban dengan menghubungkan kedua belah pihak sehingga
perusahaan dapat fokus terhadap target bisnis sekaligus dapat menggunakan freelancer
untuk memenuhi kebutuhan konten digital yang berkualitas dengan biaya yang efisien.
Dari data Sribulancer per Mei 2019 didapatkan kesimpulan, antara lain:
● Permintaan jasa pada Sribulancer berjumlah 26.364 dengan kategori pekerjaan
yang paling diminati adalah jasa desain sejumlah 5.149 permintaan. Menyusul di
belakangnya adalah kategori pengembangan web sejumlah 4.576 permintaan.
● Penawaran jasa pada Sribulancer berjumlah 105.952 dengan kategori pekerjaan
yang paling banyak tersedia jasanya adalah jasa desain sejumlah 5.149 freelancer.
● Freelancer paling banyak tersedia di Jabodetabek dengan 53.216 freelancer,
Bandung dengan 12.468, dan Surabaya dengan 9.767 freelancer. Sribulancer
sebagai salah satu penyedia jasa freelancer terbesar di Indonesia juga
menyediakan freelance di kota seperti Bontang, Tanjung Pandang, Sorong, dan
Timika meskipun jumlahnya tidak sebesar di kota lainnya.
Sebelum kehadiran Sribulancer, freelancer di Indonesia belum memiliki wadah
untuk mencari pekerjaan dan memaksimalkan potensi mereka. Sebagian besar
pekerjaan untuk freelancer hanya datang dari relasi masing-masing. Keadaan seperti ini
pun tak jarang merugikan freelancer dari kemungkinan pekerjaan yang tidak dibayar,
pembayaran yang tidak sesuai kesepakatan awal, hingga pencurian Hak Kekayaan
Intelektual. Dengan adanya Sribulancer, freelancer dapat menambah portofolio,
meningkatkan keahlian, membangun profil, dan menjadi freelancer sebagai pekerjaan
utama mereka. Kehadiran Sribulancer juga melindungi freelancer dengan adanya
prosedur yang mengikat kedua belah pihak baik freelancer maupun perusahaan
termasuk dalam hal pembayaran.
Sribulancer telah mengkurasi para freelancer yang terdaftar. Kurasi yang
dilakukan sangat ketat untuk memastikan kualitas pekerjaan yang akan dihasilkan
nantinya. Pengalaman dan karakter freelancer harus sesuai dengan standar yang
ditentukan. Sribulancer juga menjalankan sistem safepay di mana pembayaran kepada
freelancer akan dilaksanakan setelah kebutuhan pekerjaan terselesaikan sehingga
perusahaan yang menggunakan jasa Sribulancer tidak perlu khawatir dalam merekrut
freelancer. Dengan kualitas freelancer yang baik dan sistem Sribulancer yang melindungi
kepentingan kedua belah pihak, kebutuhan pekerjaan melalui Sribulancer akan selalu
aman dan terjamin kualitasnya.
Sribulancer juga mewajibkan freelancer dan perusahaan untuk berkomunikasi
mengenai kebutuhan pekerjaan melalui sistem online workspace yang telah disediakan
pada platform Sribu (www.sribu.com) dan Sribulancer (www.sribulancer.com). Workspace
ini juga membantu penghematan waktu karena meeting offline tidak perlu lagi dilakukan.
Sribulancer pun menyediakan fitur “review” dan portofolio yang dapat membantu
perusahaan untuk melihat rekam jejak para freelancer yang tersedia. Beberapa
perusahaan yang telah bekerjasama dan menggunakan jasa Sribulancer antara lain,
Google, Traveloka, Gojek, Jasa Marga, DHL, MAP, Line, Trakindo, Rice Bowl, Mr Baso,
Abacus, dan lainnya.