USAHA KOLEKTIF NODEFLUX UNTUK MEWUJUDKAN JAKARTA SMART CITY BERBASIS TEKNOLOGI ARTIFICIAL INTELLIGENCE
USAHA KOLEKTIF NODEFLUX UNTUK MEWUJUDKAN JAKARTA SMART CITY BERBASIS TEKNOLOGI ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Nodeflux, merupakan perusahaan rintisan Indonesia pertama di bidang
Vision AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan) yang didirikan tahun 2016. Salah satu kiprah
Nodeflux dalam berkontribusi untuk bangsa diwujudkan melalui upaya kolektif bersama Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dalam acara penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) yang bertempat di Balai
Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah kepala pemerintahan, antara lain; Gubernur Provinsi DKI Jakarta,
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Asisten Daerah II Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas Komunikasi
dan Informatika, Kepala BPRD, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas UMKM, dan Kepala Dinas
Pariwisata, serta beberapa pegiat industri startup yang terlibat dalam penandatanganan Nota
Kesepahaman (MoU).
“Dengan adanya kolaborasi untuk kemajuan kota DKI Jakarta antar pelaku usaha teknologi di
Indonesia, harapannya, sinergi yang diciptakan dapat mempercepat pembangunan Jakarta
sebagai kota pintar untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di ibukota melalui inovasi
yang dikembangkan anak bangsa.” Ujar Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) ini diinisiasi sebagai upaya untuk menangani permasalahan
di Jakarta yang lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
yang terintegrasi di semua sektor publik, salah satunya dengan menggunakan teknologi rancangan
Nodeflux bernama VisionAIre. Platform ini mampu memanfaatkan data yang didapat dengan
mengoptimalkan sejumlah 7.678 CCTV yang telah terhubung dengan portal Jakarta Smart City, guna
mendorong adanya data-driven decision dari aparat pemerintahan melalui real-time analytics berbasis
teknologi Artificial Intelligence.
“Dalam pengembangan Artificial Intelligence, kami melihat pentingnya peran kolaborasi. Untuk
itu, kami mengundang berbagai startup dalam mengembangan solusi permasalahan perkotaan
dan menjadikan Jakarta sebagai playground untuk meningkatkan dan mengembangkan
inovasi di berbagai produknya. Sebagai contoh, untuk meningkatkan disiplin dan peningkatan
pendapatan daerah, saat ini kami sedang berkolaborasi dengan Nodeflux dengan
memanfaatkan Intelligent Video Analytics (IVA) sebagai bagian dari optimalisasi yang
bersumber dari tunggakan pajak daerah.” Ujar Atika Nur Rahmania selaku Kepala Dinas
Komunikasi, Informasi, dan Statistika (Diskominfotik) DKI Jakarta.
Kemampuan teknologi Artificial Intelligence yang dikembangkan Nodeflux selanjutnya akan
diimplementasi dengan mencakup beberapa pilar dari pembangunan kota pintar, antara lain: layanan
optimalisasi pemanfaatan transportasi publik dan kendaraan pribadi di wilayah DKI Jakarta untuk
menunjang Smart Mobility, layanan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
transparansi penerimaan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menunjang Smart Governance,
pelayanan optimalisasi infrastruktur pemerintah dalam fungsi pengawasan terhadap volume air secara
berkala dalam rangka pencegahan bencana banjir di wilayah DKI Jakarta dalam menunjang Smart
Living, dan pelayanan optimalisasi infrastruktur pemerintah dalam mengelola data dan informasi
terkait kunjungan tempat wisata dalam menunjang Smart Tourism.
“Inisiasi pemerintah untuk mengundang Nodeflux, menjadi langkah positif untuk mendorong
kemandirian bangsa dalam pengembangan teknologi. Implementasi Artificial Intelligence yang
Nodeflux miliki berpotensi untuk mengoptimalkan manajemen kota Jakarta yang tertib dan
aman. Salah satu caranya melalui penegakkan aturan dengan sistem automasi agar tindakan
dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.” Ujar Meidy Fitranto selaku Co-Founder dan CEO
Nodeflux.
Sejak tahun 2016, penggunaan Artificial Intelligence sebagai proyek uji coba (Proof of Concept) sukses
diterapkan untuk memberikan solusi kepada Jakarta Smart City, antara lain: deteksi dan pelacakan plat
kendaraan di wilayah DKI Jakarta melalui License Plate Recognition, sistem identifikasi dan rujukan
aparat untuk penertiban angkutan umum dan menambah halte di titik yang tepat melalui Vehicle
Dwelling Analytics. Adapun Illegal Parking Analytics sebagai rujukan aparat untuk penertiban parkir
liar dan pembangunan fasilitas parkir memadai, serta Water Level Monitoring yang berfungsi untuk
mendeteksi banjir lebih awal untuk pencegahan dan penanggulangan bencana lebih tanggap.
Harapannya, penandatanganan nota kesepahaman ini menimbulkan keterbukaan kerjasama antar
instansi dengan aparat keamanan di bawah Pemprov DKI Jakarta untuk memecahkan masalah
perkotaan berbasis teknologi Artificial Intelligence, serta keterbukaan masyarakat mengenai kehadiran
teknologi Artificial Intelligence yang dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan, serta transparansi
antar ekosistem perkotaan demi menunjang pelayanan perkotaan yang terintegrasi dengan baik.