Vivo and Erafone Mengumumkan Aliansi Strategis untuk Memenuhi Kebutuhan Indonesia
Vivo and Erafone Mengumumkan Aliansi Strategis untuk Memenuhi Kebutuhan Indonesia
Berita Utama :
James Wei, CEO PT. Vivo Mobile Indonesia dan Jeremy Sim CEO Erajaya Retail menandatangani kesepakatan kemitraan antara Vivo dan Erafone.
Vivo Y55, ponsel pintar level menengah dengan spesifikasi tinggi, desain mewah dan harga yang bersahabat telah resmi diluncurkan di Indonesia.
Jakarta, 3 November 2016 ‘ Vivo, salah satu merek smartphone paling populer di 2016 mengangkat bisnisnya di Indonesia ke tingkat selanjutnya dengan menjalin kemitraan dengan Erafone, jaringan ritel ponsel terbesar di negeri ini. Dengan kemitraan yang baru terbentuk ini, Vivo berharap mendapatkan pijakan yang lebih kuat dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Kesepakatan kerja sama antara Vivo dan Erafone ditandatangani hari ini di Kempinski Hotel, Jakarta. Setelah kesepakatan ini, ponsel Vivo secara resmi tersedia di sekitar 90 gerai Erafone di seluruh Indonesia.
Ditemui saat mengadakan Press Conference Synergy for Excellence hari ini (03/11), CEO PT Vivo Mobile Indonesia, James Wei mengungkapkan kebahagian dan apresiasi terhadap mitra barunya. “Sebagai ritel ponsel yang terbesar dan telah lama beroperasi di Indonesia, Erafone telah memiliki segudang pengalaman dalam mendistribusikan ponsel premium di seluruh Indonesia. Kerja sama ini sangat berarti bagi kami, bukan sekadar untuk mendistribusikan lebih banyak produk bagi Indonesia, tetapi dengan pengalaman panjang Erafone di Indonesia, kami bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang diinginkan konsumen di Indonesia,” ungkap James Wei.
Indonesia adalah salah satu negara yang penting bagi strategi marketing Vivo, karena pertumbuhan pasar smartphone Indonesia terus menunjukan peningkatan yang menggembirakan. Jumlah pengguna ponsel pintar di Indonesia pun diharapkan akan terus tumbuh, seiring pertumbuhan ekonomi dan dikombinasikan peningkatan penetrasi internet di negeri ini, khususnya di kalangan muda[1]. Untuk menggarap potensi pasar itu, Vivo harus membangun brand yang lebih kuat lagi di Indonesia.
Di tingkat dunia, mulai tahun ini Vivo sudah diakui sebagai salah satu dari lima merek smartphone paling unggul[2]. Di Indonesia sendiri, setelah dua tahun membangun fondasi bisnis dan brand yang kokoh, Vivo mengukuhkan diri sebagai merek ponsel yang bergaya muda dan fashionable. Sejauh ini, Vivo telah berinvestasi dalam manufaktur di dalam negeri, ekspansi jaringan distribusi yang mandiri dan kampanye komunikasi yang cukup agresif bersama brand ambassador, Agnes Monica. Kemitraan antara Vivo dan Erafone akan menandai tahap lanjutan dari proses branding yang dilakukan Vivo di Indonesia.
Vivo mulai mengenal Erafone saat awal peluncuran brand ini di tahun 2014. Setelah negosiasi formal sejak enam bulan lalu, kedua belah pihak akhirnya mencapai kesepakatan di Oktober 2016 ini, dan Erafone mulai menjual produk Vivo di akhir Oktober 2016. Sebagai brand ponsel kelas dunia, di Indonesia Vivo berbagi nilai dan target sasar yang mirip dengan Erafone. Di Indonesia, Erafone memiliki pengaruh besar sebagai jaringan ritel ponsel terbesar di Indonesia. Kerja sama dengan Erafone ini diyakini akan mampu mendorong ketersediaan Vivo di pasar Indonesia.
Ditemui di acara yang sama, CEO Erajaya Retail Jeremy Sim mengungkapkan, Erafone optimis, dengan spesifikasi produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif dari Vivo, konsumen akan mempertimbangkan ponsel Vivo untuk dibeli. Saat ini sudah tersedia tiga seri dari Vivo yaitu Vivo Y51, Vivo Y55 danVivo V3di 90 gerai Erafone yang tersebar di 11 kota se-Indonesia.
Dalam Press Conference Synergy for Excellence ini, Vivo juga memperkenalkan salah satu ponsel terbarunya dari Y series, yaitu Vivo Y55. Vivo Y55 adalah ponsel pintar level menengah dengan tampilan 5.2 inci, Snapdragon 430 CPU, 4G LTE, dioperasikan dengan Android 6.0 (Marshmallow) dengan Funtouch OS 2.6 dan dijual dengan harga bersahabat. Vivo Y55 menawarkan fitur split-screen untuk multi-tasking dan eye protection mode khusus yang menjamin kenyamanan tampilan pencahayaan layar yang mengurangi ketegangan di mata. Dengan kombinasi spesifikasi tinggi, desain mewah dan harga yang terjangkau, Vivo Y55 diyakini memberikan alternatif yang menyenangkan bagi pengguna ponsel di Indonesia.
“Selanjutnya, Vivo Indonesia akan meningkatkan investasi di marketing, menyediakan produk-produk yang lebih kompetitif, layanan yang lebih baik dan mengintensifikasikan promosi kami melalui berbagai saluran promosi, seperti televisi, internet dan iklan. Kami berharap mampu menjadi smartphone brand yang dicintai masyarakat Indonesia,” tutup James Wei.
Tentang Vivo
Vivo adalah merek ponsel terkemuka kelas dunia dan berfokus memperkenalkan produk-produk yang memiliki audio di tingkatan profesional, tampilan yang menawan dan memiliki user experience yang cepat dan halus saat digunakan. Vivo berdiri sejak tahun 2009 dan memulai manufaktur dan marketing rangkaian ponsel sejak 2011. Vivo memasuki pasar Indonesia di 2014.
Dengan kreativitas dan teknologi, Vivo terus berinovasi. Di tahun 2012, Vivo menciptakan X1, Smartphone pertama yang memiliki Hi-Fi chip, memberikan pengalaman audio yang tak tertandingi. Sebagai pionir di teknologi ini, Hi-Fi chip selalu digunakan di setiap Vivo smartphones sejak itu. Sejak itu, Vivo tak pernah berhenti berinovasi.
Sejak 2011, Vivo telah terdaftar di lebih dari 100 negara di berbagai kawasan di seluruh dunia. Setelah memutuskan bergerak ke arah internasionalisasi, saat ini Vivo telah hadir di India, Malaysia, Indonesia, Thailand, Myanmar, Vietnam dan Philippines.
Vivo memasuki Indonesia sejak tahun 2014 dan dalam waktu singkat, Vivo telah dikenal sebagai brand yang bergaya muda dan fashionable. Saat ini, Vivo melayani konsumen Indonesia dengan dukungan 5000 pegawai dan 6000 peritel, di lebih dari 360 kota di 32 propinsi. Hingga akhir 2016, Vivo telah mendirikan 40 jaringan after-sales eksklusif.
Dengan pusat layanan di seluruh Indonesia, Vivo adalah salah satu perusahaan teknologi dengan pertumbuhan yang baik di Indonesia. Vivo juga telah mengikuti aturan pemerintah mengenai tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) minimal 30% dan 40% untuk ponsel LTE 4G dan telah mengoperasikan pabrik di Cikupa, Tangerang sejak Maret 2016.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.Vivoglobal.id
Contact:
Amira Yamanie
Brand Manager
Vivo Mobile Indonesia
Twitter: @vivo_indonesia
http://vivoglobal.id/forum/
Awank Fauzi
Consultant
Worldwide Communications (WWCOMM)
media@wwcom.id
Phone/SMS/WA: 089666594212,
LINE: wwcomm.