Akulaku Ingin Tambah Kepemilikan di Bank Neo Commerce Hingga 40%
Akulaku Group juga umumkan sejumlah akuisisi melalui anak usahanya
Akulaku berencana ingin meningkatkan kepemilikan saham di Bank Neo Commerce (BBYB) menjadi sekitar 40% atau lebih dari kepemilikannya saat ini sebesar 25,66%.
Mengutip dari DealStreetAsia, Founder dan CEO Akulaku William Li mengatakan, rencana tersebut terjadi karena Akulaku sedang mengumpulkan dana menjelang penawaran umum perdana (IPO) dan ingin mengonsolidasikan manajemen kekayaan dan bisnis asuransi sebelum pemisahan terpisah di Bursa Efek Indonesia.
Sementara itu, Bank Neo Commerce sendiri diperkirakan akan melakukan kembali rights issue pada kuartal III 2022 senilai Rp5 triliun untuk memenuhi persyaratan modal minimum yang ditentukan oleh OJK.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, manajemen Bank Neo Commerce menjelaskan perseroan termasuk dalam kriteria yang diwajibkan untuk memenuhi modal inti Rp3 triliun paling lambat sampai tahun ini. Per tahun lalu, modal inti minimum Bank Neo Commerce telah memenuhi paling sedikit Rp2 triliun dengan melakukan dua kali aksi rights issue.
“Kami pasti ingin meningkatkan kepemilikan saham kami (di bank) dan kami akan berpartisipasi dalam rights issue berikutnya. Harganya saat ini bergejolak. Kami harus melihat harganya dan jika peraturan mengizinkan, kami ingin meningkatkan minat kami untuk lebih dari 40%,” kata Li.
Dalam dua kali rights issue di Bank Neo Commerce, Akulaku selalu berpartisipasi hingga kini menjadi pemegang saham pengendali yang menguasai 2,41 miliar lembar atau setara 25,66 per 24 Mei 2022.
Sejak masuk kedua entitas saling terintegrasi dari segi layanannya, salah satunya Bank Neo Commerce turut menjadi lender institusi di Akulaku. Lewat situ, Bank Neo Commerce mencatat telah menyalurkan pinjaman digital sebesar Rp2,2 triliun dengan tingkat outstanding Rp1,2 triliun.
Anak usaha di bawah Akulaku Group
Akulaku sendiri kini memperbesar cakupan bisnisnya di bidang finansial. Selain Bank Neo Commerce, awal bulan ini Akulaku melalui PT Pintar Belanja Indonesia (PBI) resmi menjadi pengendali baru di PT Inovasi Kredit Indonesia (iTruzz). Dalam pengumuman iTruzz seperti dikutip dari Bisnis.com, PBI telah mengambil alih saham sebanyak 60%.
Akulaku mencaplok iTruzz melalui dua mekanisme. Pertama, melakukan pembelian saham pemilik awal, kemudian melakukan injeksi modal melalui skema rights issue.
iTruzz merupakan startup pengembang solusi e-KYC untuk industri keuangan, sediakan teknologi pengenalan ID OCR, deteksi liveness, perbandingan wajah dan kemampuan lainnya, dan pengembalian hasil verifikasi penipuan identitas secara real-time. Kemampuan tersebut akan membantu perusahaan mengidentifikasi berbagai risiko kecurangan seperti simulator, kecurangan, multi-opening, dan rooting.
Akulaku Group juga membangun anak usaha baru yang bergerak di bidang wealthtech bernama OneAset (PT Pintar Platform Digital). OneAset merupakan superapp produk investasi, edukasi keuangan, dan komunitas.
More Coverage:
Sejauh ini, OneAset membagi fiturnya menjadi dua jenis, yakni pembayaran tagihan dan produk finansial. Untuk produk finansial, menyajikan investasi reksa dana, SBN, dan emas. Besar kemungkinan, Asetku, anak usaha dari Akulaku Group, akan masuk ke OneAset untuk menambah misi OneAset sebagai platform satu pintu.
Menurut pemberitaan dari Bisnis.com, OneAset mengumumkan rencana akuisisi perusahaan manajer investasi PT Invesnow Principal Optima (Invesnow). Invesnow merupakan perusahaan manajer investasi yang memasarkan produk reksa dana dan memiliki izin terdaftar sejak Desember 2017.
Nama perusahaan | Bidang usaha | Skema |
PT Akulaku Silvrr Indonesia | E-commerce | - |
PT Akulaku Finance Indonesia (Akulaku Paylater) | Finansial | Akuisisi dari PT Maxima Auto Finance |
PT Pintar Inovasi Digital (Asetku) | P2P lending | - |
PT Bank Neo Commerce | Perbankan | Rights issue |
PT Inovasi Kredit Indonesia (iTruzz) | E-KYC | Rights issue oleh PT Pintar Belanja Indonesia |
PT Pintar Platform Digital (OneAset) | Super-app investasi | - |
PT Invesnow Principal Optima (Invesnow) | Agen penjual reksa dana | Rights issue oleh PT Pintar Platform Digital (OneAset) |