AnyMind D2C Diluncurkan, Fasilitasi Influencer Mendirikan Brand Produknya Sendiri
Sudah debut dengan merek pertamanya di Indonesia bekerja sama dengan Nathalie Holscher
Setelah sebelumnya diklaim mengalami kesuksesan di Jepang dan Thailand, AnyMind Group meluncurkan AnyMind D2C (direct-to-consumer) for Influencer di Indonesia. Layanan dihadirkan untuk mendongkrak bisnis mandiri yang dimiliki oleh influencer, menyediakan teknologi dan solusi bagi influencer, pemasar, publisher, dan pemilik bisnis.
Untuk permulaan di pasar Indonesia, AnyMind mengumumkan peluncuran SNH, yang merupakan brand pakaian gaya hidup bekerja sama dengan aktris Nathalie Holscher. Ini adalah brand D2C influencer pertama yang dibuat.
“Peluncuran SNH oleh Nathalie Holscher hanyalah permulaan, dan kami akan terus membantu pemasar, influencer, dan publisher menjadi lebih tanpa batas,” kata Country Manager AnyMind Group Indonesia Lidyawati Aurelia.
AnyMind akan menanggung semua biaya awal untuk brand mereka, termasuk perencanaan dan konseptualisasi, evaluasi potensi, pembuatan barang, serta pengoperasian e-commerce dan logistik. Singkatnya, influencer tidak perlu mengeluarkan biaya dari awal, dan monetisasi dilakukan melalui pembagian pendapatan berdasarkan penjualan barang.
Inovasi semacam ini memang perlu digulirkan, terlebih di Indonesia persaingan platform yang mengakomodasi para influencer sudah cukup banyak. Selain AnyMind, ada beberapa pemain yang menjembatani kebutuhan pemasar dengan influencer, di antaranya Allstars yang baru jalin kerja sama dengan Gojek, ada juga SocialBuzz, Hiip, Partipost, Verikool, dan lain sebagainya.
Target perusahaan
Sejak diluncurkannya AnyMind D2C for Influencer, diklaim sudah banyak respons positif dari para influencer yang ingin mengembangkan bisnis mereka secara mandiri. AnyMind telah meluncurkan beberapa brand dengan influencer di Thailand dan Jepang. Perusahaan juga mengatakan telah memiliki lebih dari 40 brand di pipeline untuk waktu 6 bulan ke depan.
"Pada paruh kedua tahun 2019, kami mulai merencanakan dan mengeksplorasi konsep ini, dan secara resmi meluncurkan model bisnis baru dan produk pertama AnyFactory pada Maret 2020," kata Co-founder & CEO AnyMind Group Kosuke Sogo.
Untuk memudahkan semua proses, AnyMind telah bekerja sama dengan beberapa brand (bisnis) untuk meningkatkan kapabilitas D2C mereka. Termasuk di dalamnya manufaktur produk melalui AnyFactory, penyediaan infrastruktur e-commerce melalui AnyShop dengan menggunakan alat dari AnyMind Group seperti AnyManager (analisis situs) dan AnyCreator (analisis dan manajemen media sosial).
More Coverage:
Perusahaan juga menyediakan versi alpha dari platform logistik, AnyLogi untuk mengelola rantai pasokan dengan mudah, mulai dari pergudangan produk, manajemen inventaris, dan sinkronisasi dengan AnyShop untuk stok produk, hingga penyediaan layanan dukungan pelanggan.
"Pada akhirnya, misi kami adalah menjadikan setiap bisnis tanpa batas, dan kami ingin menyediakan infrastruktur untuk bisnis generasi berikutnya di seluruh Asia. Infrastruktur ini mencakup perangkat lunak untuk intelijen bisnis, manufaktur, e-commerce, pemasaran, dan logistik, yang memungkinkan calon pemilik bisnis di mana pun di dunia untuk membuat, menjual, memasarkan, dan memenuhi produk mereka sendiri kepada pelanggan," tutup Sogo.