Startup Aquatech JALA Kantongi Pendanaan Seri A Rp202 Miliar Dipimpin Intudo Ventures
JALA telah dipercaya oleh lebih dari 20 ribu pengguna untuk memantau lebih dari 35 ribu kolam petambak udang
Startup aquatech untuk industri udang JALA mengumumkan perolehan pendanaan seri A sebesar $13,1 juta (sekitar Rp202,2 miliar) dipimpin oleh Intudo Ventures, dengan partisipasi dari SMDV serta investor terdahulu, yakni Mirova dan Meloy Fund (Deliberate Capital).
Dana segar akan dimanfaatkan JALA untuk memperluas operasionalnya di Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara—tiga wilayah yang memiliki potensi unik bagi pertumbuhan industri budidaya udang. Serta, memperkuat teknologi di JALA App dengan fitur baru.
Perusahaan terakhir kali mengumumkan pendanaan pada November 2021 sebesar $6 juta. Sejumlah pemodal ventura yang fokus pada impact investment dari beberapa negara terlibat dalam putaran ini, di antaranya The Meloy Fund (dikelola Deliberate Capital dari Amerika Serikat), Real Tech Fund (dari Jepang), dan Mirova (dari Prancis).
Menurut keterangan resmi yang disampaikan hari ini (28/11), Co-founder dan CEO JALA Liris Maduningtyas menyampaikan, inti dari misi JALA adalah membuka jalan menuju industri udang Indonesia yang berkelanjutan di masa depan. Dukungan dari Intudo dan SMDV, menjadi amunisi tambahan untuk mewujudkan misi tersebut.
“Pendanaan ini memungkinkan kami untuk menghadirkan solusi ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dan membekali petambak setempat dengan dukungan teknologi dan pendanaan yang mereka butuhkan untuk memajukan produksi udang Indonesia,” ujarnya.
Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip menuturkan, sebagai produsen udang terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasok seafood secara global. Seiring berkembangnya industri udang di negara ini, permintaan akan solusi budidaya udang modern juga meningkat.
“Rangkaian solusi digital JALA membantu petambak menciptakan nilai ekonomi yang nyata, meningkatkan hasil budidaya, dan menetapkan arah pada praktik budidaya yang berkelanjutan—membawa udang Indonesia ke pasar global. Kami sangat mendukung JALA dalam mewujudkan misi digitalisasi dan memperkuat budidaya udang di Indonesia,” imbuh Yip.
Perkembangan JALA
JALA didirikan pada 2017 oleh Aryo Wiryawan (Chairman), yang telah menjadi petambak udang sejak tahun 2001; dan Liris Maduningtyas (CEO), yang memiliki latar belakang teknik—keduanya mendirikan JALA setelah menemukan kendala dalam memantau budidaya udang di Indonesia dan ketergantungan pada cara tradisional.
Didasarkan pada aspek pemantauan, tim JALA menyusun solusi lengkap bagi petambak udang yang tidak hanya meningkatkan aspek ekonomi budidaya udang itu sendiri melainkan juga berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan.
JALA menyediakan solusi end-to-end untuk menyederhanakan proses budidaya udang—meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Para petambak dapat menganalisis budidaya berdasarkan data real time dan alat yang terintegrasi, serta pendampingan tambak, pendanaan, saprodi berkualitas, dan akses jual untuk mendistribusikan hasil panen ke pasar.
Solusinya mulai dari JALA App, yakni alat yang penting bagi petambak udang karena dapat membantu mereka memantau proses budidaya secara efektif. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk mencatat, memantau, dan menganalisis setiap aspek budidaya udang secara real time, langsung dari perangkat mobile mereka.
Fungsi tersebut menyajikan data yang lengkap dan pelacakan progres, membantu petambak mengambil keputusan tepat dengan cepat. Melalui layanan credit scoring tambak dari JALA, petambak juga dapat membuktikan kredibilitas mereka dan memperoleh akses pilihan pendanaan yang terjangkau.
More Coverage:
Bagi petambak di segala skala, JALA menyediakan layanan akses panen untuk membantu mendistribusikan produk mereka ke pasar. Petambak dapat terlibat dalam sistem yang membawa hasil panen mereka ke pasar, lengkap dengan pilihan pembayaran yang cepat dan aman. JALA juga menyediakan pendampingan tambak berupa bimbingan dan dukungan langsung dalam mengatasi tantangan sehari-hari di tambak.
Diklaim JALA telah dipercaya oleh lebih dari 20.000 pengguna. Melalui JALA App, perusahaan telah memantau udang di lebih dari 35.300 kolam, membantu petambak memanen udang dalam jumlah yang besar.
Ke depannya, JALA App akan dilengkapi dengan prediksi performa budidaya, kualitas air, dan penyakit udang yang lebih mendalam serta automasi input data, seperti data berat udang dan pakan. JALA juga bekerja sama dengan Conservation International untuk membangun Climate Smart Shrimp pertama sebagai upaya intensifikasi gabungan dengan restorasi mangrove untuk tambak udang tradisional.