1. Startup

Asdos Sediakan Tempat Diskusi Seputar Dunia Perkuliahan untuk Calon Mahasiswa

Menyediakan ruang diskusi bagi para siswa, orang tua dan mahasiswa seputar jurusan dan pernak-pernik perkuliahan

Teknologi secara umum telah membuat budaya komunikasi menjadi berbeda. Menghapus sekat batasan antara jarak waktu. Ruang komunikasi inilah yang akhirnya menjadi lahan bisnis bagi mereka yang jeli. Asdos adalah salah satunya. Layanan ini hadir untuk menyediakan ruang komunikasi dan konsultasi tentang perkuliahan. Sesuatu yang diharapkan bisa membantu lulusan SMA atau sederajat untuk mendapat informasi mengenai jurusan dan segala sesuatu mengenai perkuliahan.

Sesuai dengan yang ditawarkan layanan ini menyasar siswa-siswa SMA sederajat, orang tua murid dan juga mahasiswa yang nantinya berperan sebagai sumber informasi. Khusus untuk pengguna mahasiswa terlebih dahulu harus melalui proses verifikasi. Ini dilakukan untuk memastikan mahasiswa tersebut layak atau tidak untuk memberikan informasi perkuliahan kepada pengguna siswa atau orang tua siswa.

Layanan Asdos ini dikembangkan oleh Robbani Alfan, Ali Rosidi dan Ditra Novtiansyah. Asdos baru secara resmi diluncurkan pada 13 Maret 2016 kemarin. Namun secara offline, bisnis edukasi mengenai jurusan kuliahnya sudah berjalan kurang lebih satu tahun. Salah satu program offline yang dijalankan adalah Program Jelajah Kampus (travel/semacam tour ke kampus pilihan) dan Akademi Program Studi (event/kelas interaktif untuk mendengarkan presentasi jurusan kuliah) sudah lebih dulu dilaksanakan sejak Februari 2015.

Alfan kepada DailySocial menjelaskan Asdos secara spesifik menghadirkan ruang komunikasi untuk saling bertukar informasi mengenai perkuliahan. Namun secara layanan Asdos menerapkan dua buah tipe, yang pertama layanan atau fitur konsultasi biasa yang bersifat publik dan yang kedua adalah layanan premium atau personal coaching. Layanan inilah yang nantinya diharapkan menjadi corong pendapatan dari Asdos.

Selain dua buah layanan tersebut Alfan juga menjelaskan bahwa fitur-fitur yang ada di Asdos akan dikembangkan lagi. Rencananya Asdos juga akan dilengkapi dengan unsur gamifikasi, timeline, dan juga kemampuan berbagi foto untuk menambah wawasan siswa yang mencari informasi.

Strategi menggaet pengguna

Sebagai salah satu startup baru di Indonesia selain mematangkan kualitas layanannya tantangan terbesar Asdos adalah menarik pengguna. Salah satu strategi mereka saat ini adalah memanfaatkan momen kelulusan, UN dan pendaftaran PTN yang kemungkinan akan berlangsung periode April hingga Juli.

“Dalam waktu dekat kita juga berencana kolaborasi dengan startup edtech lokal lainnya seperti Ruangguru atau Kelaskita untuk mengadakan TryOut UN/SBMPTN bersama. Tujuannya untuk saling mengenalkan layanan kita masing-masing, mengingat target user kita sama, tapi dengan layanan berbeda, sehingga kita terbuka untuk simbiosis mutualisme apapun,” terang Alfan

Saat ini meski terbilang baru berkat bisnis yang dibangun secara offline lebih dulu Asdos telah memiliki 1.400 orang mahasiswa berkat program offline yang telah dibangun. Untuk itu Alfan tidak ragu untuk menargetkan 10.000 pengguna dalam waktu tiga bulan ke depan dan mencapai 100.000 pengguna di akhir tahun.