1. Startup

Stockbit Perkenalkan Produk Investasi Aset Kripto "Stockbit Crypto"

Beroperasi melalui entitas PT Coinbit Digital Indonesia yang sudah mengantongi izin terdaftar di Bappebti

Platform wealthtech Stockbit terus memperkaya portofolio produk investasinya, kini masuk ke investasi aset kripto "Stockbit Crypto". Aplikasi terpisah sudah bisa diunduh melalui Google Play dan App Store.

Sebelumnya desas-desus Stockbit masuk ke kelas aset ini sudah tercium sejak Juni 2022, tetapi seluruh pihak masih tutup mulut. Saat itu, dalam situs pencarian kerja, perusahaan tengah mencari tim yang tepat untuk menangani produk tersebut.

Dalam situsnya, disampaikan bahwa Stockbit Crypto dijalankan oleh PT Coinbit Digital Indonesia. Saat dihubungi DailySocial.id, perwakilan perusahaan menyampaikan Coinbit merupakan bagian dari Stockbit sejak awal yang diinisiasi langsung oleh tim internal. “Stockbit team develops Coinbit from scratch,” ujar perwakilan Stockbit.

Mengutip dari situs Bappebti, PT Coinbit Digital Indonesia sudah mengantongi tanda terdaftar sebagai pedagang aset fisik kripto sejak April 2022.

Seluruh produk investasi yang disediakan Stockbit tersedia dalam aplikasi terpisah. Stokbit untuk investasi saham, Bibit untuk investasi reksa dana, dan Stockbit Crypto untuk investasi aset kripto.

Pasar kripto

Sebelumnya, OJK menerbitkan surat larangan kepada seluruh perusahaan di pasar modal terhadap aktivitas pemasaran, promosi, atau iklan terhadap produk layanan dan jasa keuangan, selain yang telah diberikan izinnya oleh OJK, termasuk efek yang diterbitkan di luar negeri (offshore products).

Pelarangan ini berimbas pada sejumlah aplikasi wealthtech yang menawarkan produk investasi yang dibawahi oleh OJK dan Bappebti. Ajaib awalnya menggabungkan produk investasi aset kripto ke dalam aplikasi utamanya, kini hadir secara terpisah dengan produk Ajaib Kripto.

Menurut catatan Bappebti, jumlah investor kripto di Indonesia per Agustus 2022 mencapai 16,1 juta orang, naik dibandingkan pada akhir tahun 2021 yang sebanyak 11,2 juta orang. Sementara, nilai transaksi pada periode Januari-Agustus 2022 sebesar Rp249,3 triliun.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan kenaikan jumlah investor kripto yang cukup signifikan itu menandakan bahwa investasi di kelas aset tersebut masih banyak diminati masyarakat. "Kendati tahun ini, pasar kripto sedang masuk fase winter, nyatanya peminat investasi kripto masih banyak, yang mana dibuktikan dengan penambahan jumlah investor kripto," ucapnya seperti dikutip dari Kontan.

Menurutnya, justru momen di saat market sedang bearish ini bisa dimanfaatkan investor kripto, baik lama atau baru, untuk mengumpulkan portofolio asetnya dengan harga miring untuk bisa dijual kembali saat harganya naik kembali dua sampai tiga tahun lagi.

"Dengan jumlah investor yang sudah tembus 16,1 juta investor, bukan tidak mungkin di tahun 2023 jumlahnya bisa mencapai 20 juta investor." Jelasnya.

Application Information Will Show Up Here