1. Startup

Bajaj App Ramaikan Penyedia Jasa Pemesanan Moda Transportasi Berbasis Aplikasi Mobile

Menawarkan kemudahan pemesanan aplikasi tanpa harus membuat akun terlebih dahulu melalui fitur Cash Trip

Masuknya teknologi terbukti telah mampu merubah gaya hidup di masyarakat, termasuk dalam pemanfaatan moda transportasi di Indonesia. Dewasa ini, penyedia jasa transportasi yang memanfaatkan teknologi seperti Uber, GrabTaxi, dan Go-Jek pun kian menjamur. Kini, hadir satu lagi yang akan meramaikannya dengan memanfaatkan moda transportasi bajaj melalui Bajaj App.

Bajaj, sejatinya adalah moda transportasi yang cukup sering digunakan oleh masyarakat Jakarta sebagai alternatif. Meski menyasar moda yang berbeda, tetapi kehadiran Bajaj App di tengah-tengah hiruk pikuknya tren Go-jek, GrabBike, dan Uber saat ini tentu memerlukan pembuktian lebih untuk menunjukkan eksistensinya. Bukan hanya di atas kertas, tetapi juga di lapangan.

Cara kerja aplikasi untuk memesan Bajaj

Bagi saya, kehadiran Bajaj App sejujurnya cukup menarik perhatian untuk digunakan, meski saya bukan pengguna tetap Bajaj. Saya mencoba aplikasi ini pertama kali dengan mengunduhnya dari Google Play Store. Aplikasi ini tersedia untuk perangkat Android 4.0.3 ke atas dan tak begitu banyak memakan ruang media penyimpanan ketika terpasang, hanya memakan sekitar 11 MB saja.

Untuk menggunakan aplikasi, Bajaj App memberikan tiga pilihan untuk masuk. Pertama, dengan menautkan akun Facebook. Kedua, dengan mendaftar melalui email. Ketiga, yang paling menarik, yakni pilihan Cash Trip yang memungkinkan pengguna dapat langsung melakukan perjalanan tanpa menggunakan akunnya sama sekali.

 

Saat masuk, jujur saja saya lebih senang dengan tampilan Bajaj App dibandingkan aplikasi dengan layanan serupa yang memesan jasa transportasi. Alasannya sederhana, baik di tempat penjemputan maupun tempat tujuan, terdapat satu panel tambahan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan tempat, penjemputan atau tujuan, dengan lebih detil. Ada juga fitur Time yang memungkinkan pengguna untuk di jemput pada jam yang diinginkan. Fitur Time ini dahulu juga pernah digunakan oleh layanan Go-Jek.

Berikutnya Anda akan diarahkan ke halaman extra untuk menentukan preferensi bahasa yang digunakan (Indonesia dan Inggris), jumlah penumpang, bagasi, hingga tip. Selanjutnya Anda akan diarahkan ke halaman Settle Payment untuk melihat kembali akad perjanjian yang akan dilakukan, dari harga perjalanan, hingga tip. Sisi ini tak banyak berbeda dengan layanan lainnya.

Masih dalam masa percobaan

Meski menawarkan fitur yang menarik melalui pilihan Cash Trip dan juga kemudahan penggunaan aplikasi dengan ketersediaan panel deskripsi yang lebih lengkap, tak dapat dipungkiri bahwa Bajaj App masih merupakan aplikasi baru. Ketika mencoba untuk memesan pertama kali, saya tak dapat menemukan tombol untuk membatalkan pesanan sama sekali. Selain itu, pengemudi Bajaj-nya sendiri pun tak kunjung datang.

Untuk urusan menentukan tempat penjemputan dan tujuan, Anda juga tak dapat melakukan "pergeseran lokasi" seperti di aplikasi dengan layanan serupa. Pencarian tempat tujuan dan penjemputan hanya mengandalkan pengetikan venue terdekat pada panel pencarian di peta.

Penjelasan dari pihak Bajaj App segera saya terima melalui pesan singkat terkait kendala yang saya alami. Pesan tersebut menjelaskan bahwa saat ini layanan Bajaj App sedang dalam masa uji coba. Terkait dengan jumlah armada, di pesan tersebut pun dijelaskan bahwa pihak Bajaj App akan segera memperbanyak jumlah supir.

Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan fitur, ada dua layanan lain yang ditawarkan dan cukup menarik yaitu Asuransi dan Solusi Perusahaan. Untuk Asuransi, pihak Bajaj App menyebutkan bahwa setiap pelanggan akan mendapatkan Asuransi Gratis dengan jaminan maksimal satu juta Rupiah secara otomatis.

Untuk Solusi Perusahaan, pihak Bajaj App berjanji untuk menyediakan ketersediaan tim yang lengkap sampai pada penanganan darurat. Biaya perjalanan akan dibebankan pada akun perusahaan dengan kredit 30 hari bebas bunga.