Bukalapak dan Bareksa Resmikan Peluncuran BukaReksa
Sudah menghimpun sekitar 6 ribu investor baru dengan dana kelolaan di bawah Rp 10 miliar sejak kurang dari dua minggu lalu diluncurkan
Hari ini, (19/1) Bukalapak dan Bareksa meresmikan peluncuran BukaReksa untuk menyasar pengguna Bukalapak yang kini jumlahnya mencapai 11,2 juta orang. Produk reksa dana ini dijamin oleh Bareksa adalah produk investasi yang diatur dan diawasi oleh OJK, baik dari agen penjual reksa dana maupun perusahaan pembuat produk reksa dana.
Ketua Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan produk ini merupakan inovasi yang baik dan berjalan searah dengan upaya regulator untuk terus meningkatkan kedalaman pasar modal di Indonesia. Menurut dia, kunci terpenting dalam meningkatkan jumlah investor adalah membuat terobosan inovasi dan sosialisasi yang masif.
Dalam hal ini kaitannya bagaimana membuat kerja sama dengan antar perusahaan untuk kemudahan akses saat membeli reksa dana. "Hari ini menjadi penting bagi perkembangan pasar modal bisa dapat lebih berkembang. Kami berharap bakal ada kerja sama berikutnya yang bisa dilakukan agar akses masyarakat untuk membeli reksa dana kian mudah," ujarnya, Kamis (19/1).
Menurut data OJK, sepanjang tahun lalu total dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksa dana sebesar Rp338,6 triliun. Bila dibandingkan dengan nilai produk domestik bruto (PDB) di 2015 sebesar 11.540,8 triliun, nilai ini hanya sekitar 2,93% saja. Sementara, dari jumlah investor reksa dana di Indonesia juga masih sedikit, per 26 Agustus 2016 jumlahnya tercatat sebesar 340.869 orang, atau hanya sekitar 0,13% dari total populasi.
BukaReksa adalah instrumen investasi reksa dana berjenis pasar uang yang sengaja dibuat oleh PT CIMB-Principal Asset Management sebagai manajer investasi. Perusahaan akan menempatkan dana investasi dengan porsi di deposito sebesar 45%-50%, kas 5%-10%, dan obligasi 40%-50%.
Untuk mengakses fitur BukaReksa, calon investor hanya diharuskan memiliki akun Bukalapak dan memiliki saldo di BukaDompet dengan minimal investasi Rp 10 ribu. Pengguna bisa mengakses fitur BukaReksa di halaman BukaDompet atau menu MyLapak. Sebelum membeli reksa dana, pengguna harus melakukan pengisian formulir lalu mendapatkan notifikasi bahwa pembukaan rekening telah disetujui.
Untuk pembelian reksa dana, prosesnya hanya memakan waktu satu hari kerja. Sementara ini, BukaReksa baru bisa diakses lewat situs desktop Bukalapak saja. Diharapkan dalam waktu dekat pengguna sudah bisa mengaksesnya lewat aplikasi Bukalapak dengan tampilan yang lebih user friendly.
"Fitur BukaReksa sudah tayang di situs Bukalapak sejak kurang lebih dua minggu lalu. Responsnya positif, sudah menjaring lebih dari 6 ribu investor dengan dana kelolaan di bawah Rp10 miliar. Ke depannya kami akan sempurnakan tampilan sehingga bisa diakses melalui mobile web dan aplikasi," terang Co-founder dan CFO Bukalapak Fajrin Rasyid.
Bagi Bukalapak, peluncuran fitur ini menjadi salah satu diversifikasi bisnis perusahaan di luar marketplace dengan menyasar layanan jasa keuangan (fintech). Sekaligus meningkatkan utilisasi fitur BukaDompet sebagai layanan dompet elektronik yang disediakan Bukalapak untuk menyimpan dana hasil penjualan dan dana hasil pengembalian transaksi.
Sejauh ini Bukalapak sudah memiliki beberapa layanan fintech lainnya, seperti BukaModal. BukaModal memungkinkan pelapak (istilah penjual di Bukalapak) untuk mendapatkan pinjaman modal dari Bank BTPN dan Modalku. Fitur ini khusus untuk pelapak yang sudah berjualan lebih dari enam bulan.
"Diversifikasi bisnis wajar untuk dilakukan, akan tetapi saat ini bisnis marketplace tetap jadi yang kontribusi bisnis terbesar di Bukalapak."
Segera siapkan produk baru lainnya
Dalam satu bulan mendatang, Bukalapak akan terus memantau perkembangan BukaReksa dengan melakukan banyak penyempurnaan agar makin dapat menarik pengguna baru. Selain itu, Fajrin memastikan pihaknya terbuka untuk meluncurkan produk reksa dana lainnya dalam waktu mendekat.
"Kami lihat dulu progress BukaReksa. Tidak menutup kemungkinan kami akan luncurkan produk reksa dana lainnya dalam waktu mendekat, sudah ada diskusi dengan beberapa manajer investasi."
Bareksa sebagai pemegang lisensi APRD juga akan terus menggandeng beberapa perusahaan teknologi untuk menjadi gerai perpanjangan tangan dalam penjualan instrumen reksa dana.
Co-founder dan Chairman Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan pihaknya akan terus menambah kerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya. Saat ini masih dalam tahap diskusi, sehingga belum bisa diungkap identitas perusahaannya.
Karaniya bilang perusahaan akan menangkap seluruh peluang kerja sama mulai dari perusahaan e-commerce, dompet elektronik, dan travel agent online (OTA). "Kami buka semua peluang agar akses membeli reksa dana jadi makin mudah," pungkasnya.