Cashlez Kembangkan Aplikasi Point of Sales Outletz
Ditargetkan ada 2.000 UKM bergabung sampai akhir tahun ini
Pengusaha UKM di Indonesia masih memerlukan berbagai solusi untuk meningkatkan penjualannya dari berbagai sisi, mulai dari penjualan online, pembayaran, hingga manajemennya. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Layanan pembayaran digital Cashlez meluncurkan sebuah aplikasi Offline to Online / Online to Offline (O2O) dan Point of Sales (POS) bernama Outletz.
Teddy Tee, Founder dan CEO Cashlez, menjelaskan Outletz adalah aplikasi yang terpisah dari Cashlez. Ada tujuan tersendiri, yakni ingin memfokuskan kepada penjualan Offline to Online / Online to Offline (O2O) bagi merchant UKM. Saat ini, dengan hadirnya berbagai macam online marketing dan marketplace membutuhkan hadirnya sistem pengaturan untuk inventory secara digital.
Sementara ini, seluruh proses pengecekan barang masih menggunakan cara tradisional. Padahal, penjualan online perlu dibarengi dengan sistem manajemen yang digital pula.
"Kami ingin buat aplikasi yang bisa me-manage semua permasalahan itu semua. Sebab semuanya akan jadi lebih efisien ketika UKM berjualan online di berbagai channel," ujar Teddy kepada DailySocial, Rabu (14/9).
Outletz juga dapat membantu UKM untuk memonitor inventory, pesanan, proses order, sales report, dan sales dashboard. Tak sampai di situ, Outletz dapat digunakan untuk offline Point of Sales (POS), mengirimkan nota penjualan ke pembeli lewat email, dan pembayaran dengan kartu kredit dan debit dapat diterima secara online dan offline.
"Outletz itu seperti personal assistant untuk merchant UKM yang dapat mengintegrasikan penjualan offline to online dan menjadi front end, sementara Cashlez adalah sistem pembayarannya. Semuanya jadi terintegrasi."
Saat ini aplikasi tersebut masih berbentuk beta testing, rencananya akan diluncurkan pada akhir September 2016. Ditargetkan sampai akhir tahun ini ada 2.000 UKM yang sudah terdaftar sebagai pengguna aplikasi Outletz.
Buat program member get member
Teddy melanjutkan, untuk mencapai target tersebut perusahaan menggunakan strategi pemasaran dengan membuat program member get member. Dengan harga bundling, merchant dapat menggunakan Cashlez dan Outletz selama dua tahun.
Lewat program ini, ada nilai tambah yang bisa didapat bila merchant berhasil menjadi referrer untuk pengusaha lainnya bergabung memakai Outletz. Mereka akan mendapatkan insentif dan menjadi pembimbing untuk merchant yang baru bergabung dengan memberikan edukasi.
"Tidak hanya edukasi mengenai pengenalan produk saja, tetapi lebih ke arah strategi marketingnya. Itu kan sesuatu yang tidak hanya sehari dua hari bisa dikuasai. Jadinya antar pengusaha akan menjadi edukator bagaimana meningkatkan penjualannya. Itu tujuan akhir kami, bukan sekedar berapa banyak merchant yang sudah memakai produk ini."
Meski berbentuk aplikasi, rupanya Outletz tidak bisa diunduh secara gratis atau bisa ditemukan dalam smartphone, Android maupun iOS, karena ada beberapa customize tools yang hanya bisa diakses oleh merchant saja. Perusahaan mengklaim bisa menjamin keamanan data merchant dengan baik.
Dia berharap, untuk pengembangan ke depannya Cashlez akan terus berinovasi dalam memberikan solusi kemudahan layanan pembayaran dan menjawab segala kebutuhan dan permasalahan yang dirasa menghambat UKM untuk memajukan bisnisnya.
"Sebab ada tools yang bisa mengatur sistem orderan, inventory, sehingga ini bukan aplikasi biasa yang bisa diunduh secara gratis di Android atau iOS. Terlebih, ada orang yang menjadi pembimbing bisnis. Ini nilai tambah yang kami berikan. Sebab selama ini bila orang unduh aplikasi secara gratis, dia belajar sendiri mengenai penggunaannya," pungkasnya.