Rencana Bisnis Dimo di 2017 dan Keamanan Sistem Transaksi Online
Dimo menerapkan keamanan berlapis sesuai aturan dari Bank Indonesia
PT Dimo Pay Indonesia (Dimo), perusahaan penyedia solusi pembayaran berbasis mobile, mengungkapkan rencana agresifnya sepanjang tahun ini dengan memperbanyak jumlah perusahaan issuer (source of fund) dan mengembangkan teknologi terbarunya agar semakin sejalan dengan perkembangan teknologi.
Rencananya dalam kuartal I 2017 ini, Dimo akan menambah tiga pihak issuer baru yakni Finnet, Bank DKI, dan Paytren. Tak hanya itu, meski belum diumumkan secara resmi, Dimo juga tengah melakukan diskusi intensif dengan Visa untuk penanaman teknologi Pay By QR milik Dimo dalam platform mVisa.
Visa meluncurkan aplikasi mobile mVisa pada 2015 di India. Pada prinsipnya, model bisnis mVisa sama seperti Dimo. Pembayaran dapat dilakukan lewat aplikasi e-wallet untuk berbelanja online/offline.
Saat ini Dimo sudah bekerja sama dengan 18 issuer di antaranya T-Money, Simobi, Uangku, Doku, Dompetku, UnikQu, dan BRI Mobile.
"Dengan Visa, sudah ada kesepakatan teknologi bahwa akan ada satu teknologi single QR yang tersedia di aplikasi mVisa. Saat ini kesepakatannya tinggal business case-nya saja, masih mencari pihak bank mana saja yang jadi issuer dan acquirer," terang Director Research & Development Dimo Fitra Marga, Selasa (31/1).
Rencana bisnis lainnya, Dimo sedang menggodok produk baru yang nantinya akan dikhususkan menyasar pelaku usaha di social commerce. Menurut Fitra, ada permintaan yang besar untuk pelaku di segmen ini, mengingat selama ini untuk verifikasi pembayaran dilakukan secara manual.
Dimo juga akan meluncurkan berbagai teknologi terbaru agar semakin sesuai dengan perkembangan zaman. Yang terbaru, Dimo mengeluarkan produk Pay in App. Pengguna dapat membayar secara online tanpa harus keluar dari aplikasi mobile.
Ketika pengguna berbelanja online di layanan e-commerce, mereka dapat memilik tipe pembayaran Pay in App dari Dimo. Setelah diklik, secara otomatis pengguna akan dibawa ke aplikasi mobile yang sudah menjadi issuer dengan Dimo.
Pengguna cukup memindai kode QR dengan smartphone dan barang akan siap diantar. Salah satu pemain e-commerce yang sudah menyediakan layanan ini adalah Lazada.
Dimo juga akan menambah portofolio produk lainnya dengan meluncurkan e-wallet offline. Rencananya, Dimo akan segera menemui Bank Indonesia terkait izin lisensinya. E-wallet offline ini dapat mengakomodir pembayaran tertentu saja. Dana akan terpotong secara otomatis apabila barang yang dibeli sesuai dengan ketentuan.
"Nanti kami akan buat e-wallet yang pure offline dalam aplikasi mobile. Nanti kami mau diskusi ke BI [untuk lisensinya]. Modelnya, dana akan terpotong secara otomatis untuk pembayaran tertentu, di luar itu perlu online."
Seiring dengan rencana agresif ini, Dimo juga akan terus melakukan edukasi ke berbagai pihak, dari issuer, konsumen, maupun merchant untuk melakukan transaksi secara cashless.
Dimo jamin keamanan transaksi online
Fitra melanjutkan, setiap transaksi pembayaran yang sudah memakai teknologi dari Dimo sudah dijamin sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran.
Setiap transaksi pasti memerlukan PIN atau OTP (one-time password) yang bakal dikirimkan ke pengguna. Untuk mengidentifikasi pengguna, Dimo akan memeriksa lewat ID dari device mereka, lalu perlu proses otentifikasi dengan memasukkan PIN. Selain PIN, pihaknya juga menanamkan session, di mana untuk jangka waktu tertentu pengguna tidak harus memasukkan PIN/OTP.
"Intinya kami ingin menyeimbangkan antara kenyamanan user dengan memakai standar keamanan dari Bank Indonesia."
Untuk meyakinkan keamanan sistem Dimo, perusahaan secara resmi sudah diaudit oleh BI per Desember 2016 lalu.