Dikabarkan Galang Dana Baru, eFishery Menuju Status Unicorn
Putaran pendanaan berikutnya disebutkan dipimpin Khazanah Nasional Berhad
Mendapatkan dana pinjaman berbentuk debt financing dari Bank OCBC NISP awal bulan Februari lalu, startup aquatech eFishery, dikabarkan tengah menggalang dana baru yang berpotensi menyematkan statusnya menjadi startup unicorn bervaluasi lebih dari 1 miliar dollar -- yang pertama di luar sektor e-commerce, fintech, logistik, dan retail.
Dilansir pertama kali oleh DealStreetAsia, eFishery disebutkan sedang dalam proses finalisasi investasi senilai $150 juta (hampir 2,3 triliun Rupiah) yang dipimpin Khazanah Nasional Berhad, sovereign wealth fund milik Pemerintah Malaysia.
Menurut data yang kami miliki, eFishery secara total sudah mendapatkan dana investor senilai $115 juta (lebih dari 1,7 triliun Rupiah), dengan $90 juta di antaranya dikucurkan saat putaran pendanaan Seri C setahun lalu.
Sejumlah investor yang tak ingin disebutkan namanya menyebutkan memang eFishery sudah berada di ambang valuasi unicorn.
DailySocial mencoba untuk mendapatkan konfirmasi tentang hal ini, tetapi pihak eFishery menolak menjawab secara detail.
"Saat ini, kami sedang menjalankan bisnis seperti biasa sambil secara internal mengamati berbagai aspek yang perlu dikembangkan. Bila kami memiliki rencana atau informasi terkait hal terkait, akan kami informasikan segera."
Didirikan pada tahun 2013, eFishery dimulai sebagai proyek kecil untuk membantu petani lokal mengelola kolam ikan mereka dengan lebih efisien. Saat ini, perusahaan telah berkembang menjadi penyedia teknologi akuakultur terkemuka di Indonesia, dengan jumlah karyawan lebih dari 900 orang. Perusahaan tengah menjajaki potensi ekspansi ke India dalam waktu dekat.
Produk andalan eFishery adalah perangkat IoT (Internet of Things) yang terpasang di kolam ikan untuk memantau kualitas air dan level pakan secara real-time. Perangkat yang terhubung ke aplikasi seluler memungkinkan pembudidaya untuk memantau dan mengontrol kolam mereka dari jarak jauh, menyesuaikan pakan dan parameter air, dan menerima peringatan bila ada masalah atau anomali.
Timeline penggalangan dana
Pendekatan inovatif perusahaan terhadap akuakultur dan komitmennya terhadap keberlanjutan telah membantu perusahaan membangun reputasi yang kuat dan menarik pendanaan dari investor terkemuka lokal hingga asing.
Pada tahun 2013, eFishery mengumpulkan pendanaan putaran awal dari beberapa angel investor. Kemudian pada tahun 2016, eFishery mengumpulkan $2,5 juta dalam putaran pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Aqua-Spark, dana investasi global yang berfokus pada akuakultur berkelanjutan. Dana tersebut kemudian digunakan perusahaan untuk meningkatkan produksi perangkat IoT dan memperluas operasinya di Indonesia.
More Coverage:
Pada tahun 2018, eFishery mengumpulkan $4 juta dalam putaran pendanaan Seri B yang dipimpin Wavemaker Partners dan UOB Venture Management. Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan baru, termasuk aplikasi seluler untuk petani dan pasar untuk jual beli ikan dan udang.
Kemudian di tahun 2022, eFishery mengumpulkan $90 juta dalam putaran pendanaan Seri C. Dana segar tersebut digunakan perusahaan untuk memperluas operasinya di Indonesia dan mengembangkan teknologi baru untuk lebih mengoptimalkan operasi akuakultur.
Pada tahun 2022 eFishery mendapatkan pinjaman jangka pendek (loan) senilai Rp500 miliar dari Bank DBS Indonesia. Bagi DBS Indonesia ini adalah pinjaman pertama untuk sektor aquatech, sementara bagi eFishery adalah fasilitas pinjaman pertama dari bank.