5 Tips Agar Email Marketing Bisnis Tidak Ditandai sebagai Spam
Dengan strategi yang tepat, email marketing dapat terhindar masuk ke folder spam.
Email marketing dianggap efektif untuk memberikan informasi maupun produk dari bisnis. Namun, salah satu tantangan dari mengirimkan email marketing adalah bila email yang kita kirimkan tidak masuk ke dalam kotak masuk utama. Pada beberapa kasus, email yang Anda kirim akan masuk ke dalam folder promosi atau bahkan masuk ke dalam folder spam pengguna tersebut.
Bila email masuk ke dalam folder spam, informasi dapat tidak terbaca dan akan otomatis terhapus setelah 30 hari. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari email marketing Anda dianggap sebagai spam.
Jangan Membeli Subscribers
Bila Anda membeli database email lalu mengirimkan konten email marketing kepada mereka yang belum mengetahui apapun tentang bisnis Anda, kemungkinan yang akan terjadi adalah informasi Anda akan masuk ke dalam folder spam. Selain itu, membeli subscriber juga dapat berisiko untuk melanggar Undang-Undang CAN-SPAM oleh Federal Trade Commission. Mengirimkan email yang tidak diminta atau tidak dikehendaki oleh penerima merupakan strategi marketing yang buruk. Pelanggaran-pelanggaran seperti ini dapat mempengaruhi reputasi bisnis Anda di mata penerima informasi.
Batasi Frekuensi Pengiriman Email Marketing
Salah satu alasan email Anda dianggap spam oleh penerima adalah karena Anda mengirim terlalu banyak email dalam jangka waktu tertentu. Anda dapat mengatasi hal ini dengan memberikan pilihan kepada pelanggan email Anda seberapa banyak email yang mereka ingin dapatkan. Bila terlalu sering, email Anda dapat ditandai spam oleh penerima maupun sistem. Anda juga dapat mencari frekuensi terbaik dengan melakukan A/B testing atau mengirimkan survei kepada pengguna.
Gunakan Profil Pengirim yang Jelas
Hindari mengirimkan email dengan profil yang tidak jelas atau tidak dikenal oleh penerima email Anda. Gunakan email bisnis atau menggunakan nama brand yang memang dikenal, sehingga email yang Anda kirimkan tidak dianggap spam oleh penerima. Selain itu, sebaiknya Anda tidak mengganti domain pengirim email terlalu sering. Hal ini dapat membantu Anda untuk membangun reputasi dan kepercayaan terkait email marketing yang Anda kirimkan.
Segmentasi Database
Dengan melakukan segmentasi database terlebih dahulu, Anda dapat melakukan pengiriman email sesuai dengan profil penerimanya. Segmentasi ini bisa dilakukan berdasarkan demografis, psikografis, geografis, atau sesuai dengan kebutuhan dan data yang Anda miliki. Bila penerima menerima informasi yang sesuai, kecenderungan email tersebut untuk dibuka akan lebih tinggi. Sebaliknya, bila yang diterima tidak sesuai atau kurang cocok, mereka akan cenderung tidak membuka atau bahkan menganggap email tersebut adalah spam.
Pilih Penyedia Layanan yang Tepat
Salah satu cara untuk menghindari email Anda dilihat sebagai spam adalah dengan memilih penyedia layanan email marketing tools yang memiliki jejak positif. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda adalah MTARGET. Melalui fitur-fiturnya, Anda dapat mengirimkan email marketing dengan mudah serta melakukan segmentasi yang tepat. Sehingga, informasi yang Anda kirimkan kepada penerima dapat kecil kemungkinannya untuk dianggap sebagai spam.