Garena Resmi Meluncurkan League of Legends Dalam Bahasa Indonesia
Memiliki lebih dari 32 juta pemain yang aktif tiap bulannya di seluruh dunia, memang sangat beruntung jika ada publisher yang berhasil mengadopsi League of Legends (L0L) untuk pasar lokal Indonesia. Setelah mengumumkan untuk segera menyajikan game garapan Riot Games ini ke khalayak tanah air, kini Garena mengumukan dimulainya tahap beta dalam client game berbahasa Indonesia.
Pengumuman ini tampaknya menjawab antusiasme pengunjung dalam turnamen League of Legends di Indonesia Game Show 2013. League of Legends berbahasa Indonesia ini telah memasuki tahap closed beta. Namun untuk mereka yang belum berkesempatan mendapatkan beta key, pemain bisa mencoba 'memintanya' via laman League of Legends Garena. Kemudian tentu saja saat closed beta berakhir, akan dimulai tahap open beta dimana kita tidak lagi membutuhkan beta key.
Sang Project Manager League of Legends Garena Indonesia, Tjokro Gunawan, menjelaskan apa yang menjadi visi Garena dengan menghadirkan LoL versi Bahasa Indonesia ini, "Kami telah menyiapkan serangkaian kegiatan-kegiatan seperti Road Show ke berbagai kota di seluruh Indonesia, kompetisi-kompetisi lokal reguler, hingga turnamen berskala nasional yang nantinya dapat mengantarkan para juara ke kompetisi tingkat internasional. Semua ini bertujuan untuk mendukung dan membangun komunitas-komunitas 'League of Legends' lokal."
League of Legends sendiri dirilis di bulan Oktober 2009. Jika melihat umurnya, ia bukanlah game yang baru. Namun jika kita cermati penjelasan Gunawan di atas, tampaknya belum banyak khalayak game Indonesia yang familiar dengan permainan ini. Padahal kita tahu belum ada satupun videogame yang mengalahkan League of Legends dalam hal jumlah total waktu game ini dimainkan. Bahkan ia mengalahkan kepopularitasan dan jumlah pemain game MMO paling legendaris yang pernah dibuat: World of Warcraft.
Dalam empat tahun masa hidupnya, League of Legends terbukti sebagai game yang kurang bersahabat dengan para pemula. Komunitas menuntut rekan-rekannya bermain secara cukup 'profesional' dan intuitif. Jika Anda melakukan kebodohan dan mengulanginya berkali-kali, mereka tidak segan-segan menyumpah bahkan mengumumkan ke seisi komunitas agar tidak bermain dengan Anda. Tidak sedikit orang yang menyerah karena hal ini (termasuk saya).
Riot Games selaku publisher menghabiskan banyak waktu untuk meriset dan mempelajari perilaku negatif ini dan berinvestasi dengan modal yang tidak sedikit untuk menyingkirkannya: Berdasarkan studi yang mereka paparkan di Game Developer Conference tahun ini, bahkan warna tulisan dan pesan pengumuman yang muncul di awal game bisa mempengaruhi perilaku tiap pemain. Namun mungkin dengan disajikan dalam Bahasa Indonesia dan variabel demografi pemain yang lebih mudah dihitung, Garena bisa meminimalisir masalah ini, menjadikan permainan di lini lokal sebagai tempat yang lebih 'ramah'.
Untuk lebih mempublikasikan League of Legends di tanah air, Garena Indonesia juga mengadakan sebuah acara bernama Play and Win dimana jika sang pemain mencapai level tertentu, mereka bisa memenangkan hadiah motor, iPad Mini, Logitech G Gaming Gear dengan total hadiah Rp 1 miliar.
Jika Anda belum memiliki gambaran seberapa besar League of Legends di mata gamer dunia, silakan simak artikel ini.
Gambar header: LoL.gamepedia.com.