Gojek Dapat "Lampu Hijau" Beroperasi di Malaysia
Kemungkinan aturan baru dari pemerintah setempat akan terbit dalam sebulan atau dua bulan mendatang
Dalam waktu yang cukup singkat, Pemerintah Malaysia memberikan "lampu hijau" kepada pemain ride hailing, pasca pertemuan kabinet yang sudah diinformasikan sebelumnya oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Syed awal pekan ini.
Lampu hijau ini tidak hanya berlaku buat Gojek saja, tapi juga buat Dego Ride pemain sejenis dari Malaysia.
Dalam keputusan kabinet dijelaskan pemerintah setuju untuk mengimplementasikan ride hailing moda motor di Malaysia. Akan tetapi, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi diminta untuk diskusi bersama perihal aturan apa saja yang harus diterapkan.
Menteri Pengembangan Wirausaha Datuk Seri Mohd Redzuan Yusof menjelaskan aturan terpenting yang harus diperhatikan adalah dari sisi keamanan, misalnya tidak dibolehkan pakai motor ketika masuk jalur tol. Aturan lainnya, seperti mencegah terjadinya praktik monopoli.
Legalitas adalah unsur terpenting yang harus dipenuhi apabila ingin diimplementasikan di Malaysia. Dia merasa prosesnya tidak akan cukup sulit karena cukup menyesuaikan dengan aturan yang sudah ada.
Salah satu aturan yang telah berlaku adalah mengenai geofencing untuk memantau operasional pemain aplikasi ride hailing.
Dia memprediksi butuh "sebulan atau dua bulan" buat dua kementerian tersebut untuk merumuskannya, setelah itu meminta persetujuan kembali dari kabinet.
"Kami ingin memastikan apapun yang kita kembangkan untuk menghidupi ekonomi anak muda, tidak boleh bertentangan dengan aturan yang sudah ada," terangnya seperti dikutip dari The Star Malaysia.
Dalam unggahan resmi (22/8) Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq di akun media sosial, dia mengatakan pada Rabu kemarin (21/8) kabinet dengan suara bulat setuju untuk mengizinkan layanan berbasis aplikasi, mirip seperti mobil pribadi, untuk tersedia di Malaysia.
"Kami tulus ingin memastikan kelompok 'mat motor' memiliki puluhan ribu peluang kerja. Sekaligus, memastikan para paman dan bibi pemilik warung bisa menjual produknya lewat aplikasi, tak menutup juga pengusaha muda," katanya.
Di samping itu, bisa menjadi opsi berkendara yang lebih murah, dan sebagai "last mile" untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik.
More Coverage:
Pasca kabar ini tersebar, sontak terjadi penolakan dari para pemain lokal. Operator taksi terbesar di Malaysia, Big Blue Taxi sepakat untuk menolak kehadiran Gojek. Mereka justru meminta kesetaraan antara pemain ride hailing dengan pengemudi taksi.
Founder Big Blue Taxi Shamsubahrin Ismail menambahkan Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, generasi muda Malaysia pantas mendapat lebih dari itu.
Dalam sepak terjang ekspansi Gojek, Singapura dan Malaysia adalah dua negara yang paling menentang ride hailing moda motor karena dianggap tidak aman. Makanya, kehadiran Gojek Singapura hanya menyediakan roda empat saja. Selain Indonesia, opsi moda motor Gojek tersedia di Vietnam dan Thailand.