GOTO Paparkan EBITDA yang Disesuaikan Positif di 4Q2023, Tahun Ini Ditargetkan Bisa Terealisasi Penuh
Perusahaan membidik EBITDA Grup yang disesuaikan positif dapat terealisasi penuh tahun ini
Beberapa waktu lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) menyebut telah mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan secara positif pada kuartal IV 2023 menyusul rampungnya transaksi Tokopedia dan TikTok.
Mengacu Paparan Publik Insidental GoTo, perusahaan menargetkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif dapat terealiasi penuh di sepanjang tahun 2024.
Ada beberapa realisasi dan target lain GoTo pada tahun ini. Pelepasan kendali saham di Tokopedia memungkinkan GoTo untuk lebih fokus menyalurkan modal dan sumber daya ke bisnis on-demand dan layanan keuangan digital mereka.
- Bisnis On-Demand GoTo telah mencapai EBITDA disesuaikan positif pada Q4 2023. Tidak disebutkan nilainya, tetapi sebagai gambaran, realisasi di Q3 2023 tercatat minus Rp48 miliar.
- GoTo membidik pendapatan berkelanjutan dari biaya (fee) layanan e-commerce di Tokopedia. Sebagai ilustrasi, e-commerce fee yang diperoleh mencapai Rp177 miliar pada Q4 2023.
Secara terperinci, GoTo akan mendorong frekuensi pengguna existing pada GoCar Hemat dan GoFood Hemat, dan GoPay app. Kemudian, meningkatkan monetisasi untuk produk dengan take rate lebih tinggi pada layanan keuangan GoPayLater, GoPay Pinjam, dan GoPay Tabungan by Jago.
Pihaknya juga akan mengembangkan pembayaran digital pada kemitraan strategis Tokopedia dan TikTok Shop. Salah satunya adalah produk paylater. Selain itu, GoTo menyebut akan terus meningkatkan efisiensi untuk mengelola beban usaha perusahaan, termasuk insentif dan promosi.
More Coverage:
Dalam paparan tersebut, GoTo juga telah memperhitungkan perolehan fee layanan dengan asumsi GMV industri e-commerce tumbuh 14,5%, yang mana akan ikut mendongkrak pertumbuhan GMV Tokopedia. Berdasarkan riset e-Conomy SEA 2023, GMV e-commerce di Indonesia diproyeksi sentuh angka $160 miliar atau tumbuh 14,5% CAGR.
Perlu dicatat, laporan keuangan Tokopedia tidak akan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan GoTo terhitung per 1 Februari 2024. Kerugian yang dialami GoTo dari hilangnya kendali atas Tokopedia mencapai Rp80,3 triliun.