1. Startup

Grab dan Singtel Bergabung sebagai Investor Strategis Bank Fama

Grab dan Singtel mengakuisisi sebanyak 16,26% saham Bank Fama

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (IDX: EMTK) melalui PT Elang Media Visitama mengumumkan bergabungnya Grab dan Singtel sebagai investor strategis PT Bank Fama International (FAMA). Baik Grab dan Singtel mengakuisisi sebanyak 16,26% saham Bank Fama.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Grab Holdings Limited (Grab) dan Singtel Telecommunications Limited melalui Singtel Alpha Investments Pte. Ltd. melakukan penyertaan modal lewat penerbatan saham baru di Bank Fama.

Keduanya sepakat mengakuisisi masing-masing sebanyak 2,35 miliar lembar saham baru di Bank Fama atau setara 16,26% dari modal ditempatkan dan disetor Bank FAMA yang telah ditingkatkan.

Usai penerbitan saham baru kepada Grab dan Singtel, komposisi kepemilikan saham EMV di Bank Fama menjadi 62,76%, PT Nusantara Berkat Agung menjadi 4,72%, serta Grab dan Singtel masing-masing memiliki 16,26%.

"Investor strategis ini dalam rangka akselerasi dan pengembangan usaha serta ekosistem digital Bank Fama," demikian pernyataan dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun, kesepakatan penyertaan saham Grab dan Singtel tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Fama International Nomor 2 pada 5 Januari 2022.

Sebelumnya, EMTEK telah mencaplok sebanyak 9 miliar lembar saham Bank Fama atau mewakili 93% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor. Aksi korporasi ini telah dirampungkan pada Desember 2021. 

Sebagai informasi, Bank Fama berkantor pusat di Bandung dan berdiri sejak 1993 sebagai bank umum dengan modal awal disetor Rp10 miliar. Bank Fama memiliki beberapa jaringan kantor secara online di Bandung, Jakarta, dan Tangerang dengan fokus pasar pada segmen ritel, khususnya UKM. Pada Desember 2020, Bank Fama memiliki modal inti utama senilai Rp1,001 triliun.

Keterlibatan Grab di bank digital

Cukup menarik jika menilik sekilas tentang keterlibatan Grab sebagai salah satu investor strategis di bank digital milik Emtek. Apabila ditelusuri jejak perjalanan keduanya, Grab bukanlah nama baru bagi perusahaan konglomerasi media ini.

Tahun lalu saja, Emtek menyuntik PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab Indonesia senilai Rp5,44 triliun sebagai tanda sinergi yang lebih dalam. Per Juni 2021, Emtek tercatat mengantongi 5,88% saham di Grab Indonesia.

Kemudian, baru-baru ini Grab dan Bukalapak ikut terlibat dalam penyerapan right issue di Allo Bank, yang notabene merupakan bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung alias CT. Bukalapak kini memiliki 11,49% saham di Allo Bank.

Seperti diketahui, PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA) merupakan entitas asosiasi melalui PT Kreatif Media Karya (KMK) yang adalah anak usaha Emtek di bidang media dan digital. Per 31 Maret 2021, Emtek melalui KMK telah menggenggam sebesar 34,88% saham di Bukalapak.

Afiliasi antara Emtek, Grab, dan Bukalapak tampaknya menunjukkan benang merah yang kuat untuk bersama-sama memperluas cakupan ekosistem produk, terutama pada layanan keuangan, melalui kendaraan bank digital di Indonesia.

More Coverage:

Bergabungnya Grab juga memperkuat kabar sebelumnya tentang upaya integrasi ekosistem digital yang lebih luas dari commerce, online-to-offline (O2O), dan pembayaran digital di Bank Fama. Di Grab sendiri, super app ini memiliki ekosistem layanan lengkap yang dapat terintegrasi dengan layanan keuangan digital Bank Fama,

Demikian juga Bukalapak masuk melalui Allo Bank, yang mungkin akan menggunakan pendekatan berbeda. Bukalapak diketahui tengah fokus menggenjot jangkauan lini usaha Buka Mitra ke pelaku UMKM di daerah-daerah. Buka Mitra merupakan motor penggerak pertumbuhan kinerja Bukalapak. Keterlibatannya di Allo Bank dapat memampukan perusahaan untuk melakukan penetrasi ke lebih banyak pelaku usaha.

Namun, bukan tidak mungkin, ada potensi sinergi yang lebih besar terjadi antara Bank Fama dan Allo Bank.