1. Startup

Grup Lippo Siapkan Kucurkan 2 Triliun Rupiah untuk Pengembangan Bisnis Digital

Grup Lippo tampaknya mulai menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan teknologi digital. Setelah sebelumnya perusahaan investasi Lippo Digital Ventures ambil bagian dalam investasi di GiftCard Indonesia, kini Grup Lippo tengah mempersiapkan sekitar 2 triliun Rupiah untuk memperkuat bisnis mereka di bidang teknologi digital.

Dikutip dari BeritaSatu, CEO Grup Lippo James Tjahaja Riady mengungkapkan bahwa ke depannya Grup Lippo  akan fokus pada tiga aspek digitalisasi seperti wirelesscloud computing, dan media sosial. Pengembangan media sosial sendiri akan fokus pada layanan e-commerce dan e-payment. "Ke depan, semua bisnis perusahaan kami arahkan ke situ. Kami akan investasi triliunan di bidang ini," ujarnya.

Untuk pengembangan e-commerce, Grup Lippo berencana untuk melakukan soft launching e-commrece mereka yang merupakan hasil kerja sama dengan PT. Multipolar Technology Tbk pada Maret mendatang dengan investasi joint venture ditaksir mencapai 5 triliun Rupiah. Nama perusahaan rekanan ini adalah PT Mitra eCommerce Global, meskipun kami belum mengetahui brand layanan e-commerce yang bakal digunakan.

Pengembangan e-commerce ini sejalan dengan fokus bisnis Grup Lippo pada jasa retailing dan akan menyasar konsumen ritel nantinya. Grup Lippo sendiri tidak akan berorientasi pada bisnis hardware dan software.

James mengatakan, "Pemerintah saat ini masih bicara soal IT dan telekomunikasi padahal industri global sudah jauh melampaui tahapan ini. Investor global terus mencari perusahaan yang bagus dan memiliki good corporate governance, ini menguntungkan bagi kami mengingat mitra investor kami prioritaskan dari corporate di global market."

James juga melihat iklim investasi tahun ini sangat kondusif untuk mendukung ekspansi grup perusahaan di Industri digitalisasi. Menurutnya banyak investor asing maupun korporat di pasar global yang memberi respon positif terhadap Indonesia. Namun, James juga meminta pemerintah agar lebih bekerja keras dan konsisten dengan kebijakan investasi yang selama ini diambil.