HijUp Menjadi Brand Lokal yang Mendunia
Sektor ekonomi kreatif, salah satunya fashion adalah sebuah industri yang dapat bertahan dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan sektor ekonomi kreatif memiliki sumber daya yang tak pernah habis yakni ide dan kreativitas. Belakangan yang patut disorot dari industri fashion di tanah air adalah sektor busana muslim. Pada hari Kamis (1/8) di ulang tahunnya yang kedua, HijUp, online marketplace busana Muslim, mengumumkan bahwa 30 persen anggota serta pelanggan mereka berasal dari mancanegara. Negara-negara pelanggan terbesar mereka adalah Malaysia, Singapore, negara-negara Arab, Eropa, hingga Amerika.
Sebagai negara dangan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, bukanlah hal yang mengherankan bila busana muslim telah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar wanita Indonesia.
Apalagi wanita Muslim Indonesia terutama kalangan anak mudanya, berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa dengan mengenakan hijab (kerudung) wanita tetap bisa tampil gaya. Busana Muslim sekarang ini telah mengukuhkan dirinya sebagai sebuah genre fashion tersendiri yang diperhitungkan.
Karya-karya desainer busana Muslim yang muda dan senior pun berlomba-lomba menghasilkan koleksi yang modis, terkini namun tidak melanggar syariah agama. Pergerakan dinamis industri busana Muslim di Indonesia berhasil menarik perhatian tidak hanya dari dalam negeri, melainkan juga dunia internasional.
Saat awal didirikan dua tahun yang lalu, HijUp hanya memiliki 14 tenant busana muslim lokal. Kini HijUp telah memiliki 83 tenant. Di antara desainer busana Muslim yang bergabung terdapat desainer busana muslim ternama seperti Ria Miranda, Jenahara, Kamiidea, Restu Anggraini, Mae by Gerai Yusuf Mansyur, dan masih banyak lagi.
“Tenant yang masuk HijUp telah lolos kurasi berdasarkan 3 K yaitu Karakter, Kualitas dan Kreatifitas. Produk dari desainer tersebut harus memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, sehingga tidak mudah ditemukan di tempat lain,” ujar Diajeng Lestari, Managing Director sekaligus founder dari HijUp. Produk fashion yang ditawarkan lebih bervariatif, tidak sebatas busana Muslim saja, melainkan aksesoris, tas, sepatu, hingga buku-buku Islami.
Selain itu, HijUp juga mendekatkan diri kepada pelanggannya dengan memanfaatkan sosial media yang ada. Salah satu jaringan sosial media terbesar HijUp adalah YouTube. “Di sana kami memberikan banyak tutorial untuk mengenakan hijab. Hingga saat ini, channel Youtube kami telah dilihat oleh lebih dari 11 juta pemirsa dari seluruh dunia.”
Tak sebatas tutorial yang memberi langkah instruksi mengkreasikan hijab mereka, HijUp juga membagikan tip menarik melalui akun Twitternya, yang saat ini telah memiliki 34.592 follower dan Instagram sebanyak 17.196 follower. Secara keseluruhan pageview website telah mencapai 25.122.975 dengan unique visitors mencapai 1.010.747. Saat ini HijUp mencatat telah memiliki 40.000 lebih anggota yang terdaftar.
“Di tengah pesatnya perkembangan tren busana muslim di Indonesia, HijUp hadir bukan hanya sebagai e-commerce biasa. HijUp memiliki visi untuk turut mewujudkan target pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia di tahun 2020. Dengan sistem online dan real time, semua produk lokal yang bergabung di HijUp bisa lebih cepat dipasarkan ke berbagai negara,” ujar Diajeng.
Di hari ulang tahunnya ini, HijUp juga menegaskan komitmennya untuk selalu memberi inspirasi dan informasi kepada setiap muslimah dengan meluncurkan blog baru blog.hijup.com dengan tampilan yang baru.
[Sumber foto Shutterstock]