1. Startup

Claude Dikabarkan Kembali Dapatkan Pendanaan dari CyberAgent Capital dan Prima Fund

Dengan putaran baru ini, total pendanaan awal yang didapat menjadi $1,4 juta atau setara Rp23 miliar

Startup D2C pengembang brand fesyen perempuan Claude dikabarkan kembali mendapatkan pendanaan dari CyberAgent Capital dan kantor keluarga Prima Fund I. Menurut data yang diunggah ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, putaran ini menjadikan total dana tahap awal yang dibukukan menjadi $1,4 juta atau setara Rp23 miliar.

Sebelumnya, putaran pertama pendanaan ini sudah diumumkan sejak pertengahan 2023 lalu. Dana segar akan dimanfaatkan untuk meningkatkan penawaran produk saat ini dan memperkuat pasar yang telah ditembusnya di luar pasar Indonesia, seperti Asia Tenggara, Eropa hingga Amerika Serikat.

Claude didirikan sejak 2018 oleh Christie Johana dan Tommy Budihardjo. Tidak hanya di kanal online, Claude juga memiliki gerai di Jakarta.

Salah satu proposisi nilai yang coba ditawarkan, Claude merilis item baru setiap hari Senin -- menggunakan sistem batch mikro untuk setiap desain baru. Kemudian, memproduksi lebih banyak setelah permintaan terbukti melonjak. Langkah tersebut mampu meminimalkan pemborosan sekaligus meningkatkan kecepatan dalam menawarkan desain baru.

Dikombinasikan dengan sistem analisis real-time yang dibangun sendiri, Claude ingin memahami perilaku dan selera pelanggan secara real-time dan karenanya dapat beradaptasi secara instan.

Dengan model bisnis serupa, sejumlah brand lokal mengambangkan aneka produk fesyen untuk dijajakan melalui direct-selling (online maupun offline). Beberapa pemain juga telah mendapatkan dukungan dari pemodal ventura, di antaranya Amazara, Brodo, Saturdays, dan beberapa lainnya.

Selain fokus pada produk spesifik, sejumlah startup memilih starting point sebagai platform "brand aggregator". Mereka fokus mengakuisisi brand untuk diakselerasi melalui penambahan proposisi nilai, investasi, dan digitalisasi. Hypefast, Tjufoo, Open Labs adalah startup lokal yang bermain di ranah tersebut.

Beberapa investor lokal juga memperdalam hipotesis investasinya ke startup D2C, satu di antaranya Creative Gorilla Capital yang mengumumkan dana kelolaan hingga Rp300 miliar untuk difokuskan pada investasi startup D2C. CGC merupakan platform modal ventura baru hasil kolaborasi dari Future Creative Network (FCN), Vynn Capital, dan startup pengembang omnichannel Pomona.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again