Horee Mall Coba Keberuntungan dengan Andalkan Unsur Visual di Layanan E-Commerce
Untuk mengakses layanan membutuhkan aplikasi klien yang dipasang di PC
Persaingan di industri e-commerce yang mulai terlihat riuh memaksa vendor penyedia layanan untuk terus berinovasi memberikan layanan terbaik. Ingin beda dengan sistem e-commerce pada umumnya, PT Horee Inovasi Indonesia beberapa waktu lalu meluncurkan platform Horee Mall Indonesia, sebuah sistem e-commerce dengan tampilan 3D.
Konsep yang diusung Horee Mall adalah ingin memanjakan konsumen serta merchant dengan pengalaman terbaik dalam jual beli seperti di pertokoan atau pusat perbelanjaan pada umumnya. Konsumen dalam bebelanja akan direpresentasikan dengan sebuah avatar yang dapat dijalankan seperti saat kita menjalankan lakon di sebuah game petualangan. Sedangkan pemilik toko, mereka dapat membuka toko virtual dan mendesainnya seperti layaknya saat membuka sebuah kios di pusat perbelanjaan.
Bagi pengguna, ketika telah mendaftar akan diminta mengunduh sebuah aplikasi desktop, dengan installer berukuran sekitar 160 MB. Toko online virtual dengan tampilan 3D tersebut akan dijalankan menggunakan aplikasi yang telah terpasang di komputer tersebut. Saat ini baru tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows. Aplikasi akan sangat bergantung pada kemampuan hardware komputer dan konektivitas internet.
Kepada DailySocial tim pengembang Horee Mall bercerita:
“Inisiatif kami membangun Horee Mall ini muncul saat melihat tingginya jumlah pengguna e-commerce Indonesia, yaitu sekitar 24 persen dari jumlah pengguna internet Indonesia yang 88 juta jiwa. Selain itu kami juga mengambil pertimbangan dari banyaknya jumlah mall yang ada di kota-kota besar, bahkan di Jakarta saja bisa ada 170 mall lebih. Dengan demikian dapat diketahui bahwa berbelanja telah menjadi gaya hidup.”
Tim pengembang Horee Mall melanjutkan, “Banyak orang-orang ke mall tidak hanya sekedar berbelanja saja tapi juga berjalan-jalan, window shopping, ngobrol bertemu dengan teman dan bahkan tempat rekreasi maupun rekreasi. Namun sayangnya untuk ke mall di kota banyak sekali halangannya, mulai dari macet hingga sulit cari parkir. Walau demikian, e-commerce yang ada sekarang belum menjawab seluruh keinginan yang ingin didapat dari mall itu sendiri, kita hanya terkurung dengan menu di kiri, gambar produk di kanan, tidak lebih.”
“Bahkan dengan e-commerce yang ada, cendrung meningkatkan fenomena konsumerisme, karena tidak mengetahui apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak, apa manfaat barang tersebut, dan seterusnya. Untuk itulah akhirnya Horee Mall hadir dengan tampilan 3D, sehingga tidak hanya dapat berbelanja, sebagai shopper (pembeli), kita dapat berjalan-jalan, window shopping, ngobrol dengan sesama shopper, baik secara publik maupun melalui chat group, bahkan dengan store owner. Sehingga dapat berbincang dan saling memberikan informasi dan rekomendasi mengenai barang yang akan dibeli. Dengan demikian melalui Horee Mall Indonesia, shopper dapat berbelanja cermat dan menyenangkan,” ujar mereka.
Menurut pengamatan kami, aplikasi yang disuguhkan Horee Mall masih dalam tahap penyempurnaan. Konsumen yang ingin menggunakan aplikasi ini harus memastikan konektivitas optimal dan prasyarat minimum sistem komputer terpenuhi.
Terkait dengan rencana edukasi pasar yang akan dilakukan Horee Mall guna memperkenalkan platform dengan gaya barunya, dalam waktu dekat tim akan melakukan roadshow ke beberapa kota besar di Indonesia untuk memperkenalkan platform sekaligus menjaring rekanan untuk mengisi kios-kios virtual yang disediakan. Proses optimasi platform juga terus dilakukan untuk dapat menghasilkan pengalaman berbelanja virtual yang lebih baik.