Huawei dan Kemenkominfo Resmikan Pusat Inovasi di Jakarta
Pusat Inovasi Kominfo-Huawei diharapkan mampu menghasilkan banyak inovator muda untuk berkontribusi di ekosistem telematika Indonesia
PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) dan Kemenkominfo baru saja meresmikan Pusat Inovasi Kominfo-Huawei di Jakarta. Dengan hadirnya Pusat Inovasi tersebut diharapkan mampu melahirkan lebih banyak inovator muda lokal yang hasil karyanya dapat memberikan kontribusi langsung terhadap tingkat kandungan dalam negeri pada produk telematika di Indonesia.
Dalam sambutan Rudiantara mengungkapkan akan menargetkan 200 technopreneur baru setiap tahunnya.
“Pada tahun 2020, value dari e-commerce Indonesia diharapkan mencapai angka minimal 130 miliar dolar AS dan dengan lahirnya 200 technopreneur baru setiap tahun, ini akan meningkatkan aktivitas e-commerce di Indonesia, sehingga diharapkan e-commerce dapat menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo Basuki Yusuf Iskandar menambahkan bahwa dibangunnya Pusat Inovasi Kominfo-Huawei ini diperuntukkan sebagai wadah bagi para calon technopreneur muda untuk bergabung dalam sebuah ekosistem dan meningkatkan kemampuan sehingga mereka dapat mengeksplorasi ide untuk menjadi sebuah inovasi yang siap diserap oleh pasar.
Pusat Inovasi ini nantinya akan memiliki beberapa program, mulai dari pelatihan di bidang TIK, memfasilitasi penelitian bersama, hingga menyediakan konsultasi di bidang TIK. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk ekosistem digital yang membantu melahirkan lebih banyak technopreneur muda, didukung infrastruktur berupa ruang kelas dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure milik Huawei.
CEO Huawei Indonesia Sheng Kai mengharapkan dengan kerja sama ini bisa membuka akses bagi lebih banyak talenta lokal untuk mengasah kemampuan mereka, khususnya di bidang konten dan aplikasi.
“Pusat Inovasi dan berbagai program di dalamnya merupakan bentuk komitmen Huawei untuk memberdayakan talenta lokal. Setelah di Jakarta, kami akan segera membangun Pusat Inovasi di Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia,” ujarnya.
Sheng Kai menambahkan Huawei sudah sejak tahun 2013 bekerja sama dengan Kemenkominfo melalui program Student Training. Program tersebut memberikan kesempatan bagi 450 mahasiswa berkesempatan mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi standar internasional dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
ICT Training Pusat Inovasi Kominfo-Huawei akan menggandeng para ahli di bidangnya untuk mendorong setiap calon technopreneur dengan memberikan motivasi melalui testimoni orang-orang yang berhasil. Selain mengajarkan teori, pusat onovasi Kominfo-Huawei juga diajarkan aturan di bidang HAKI agar mereka memahami pentingnya melindungi merek dan produk yang telah diciptakan. Di Pusat Inovasi tersebut juga akan diadakan kelas regulasi dan etika bisnis.
Pusat Inovasi Kominfo-Huawei memiliki empat materi edukasi untuk membentuk para calon technopreneur dengan modul yang telah disesuaikan dengan SKKNI. Empat silabus tersebut adalah E-Commerce, Mobile Application, Networking dan Virtual Reality. Setiap pelatihan berdurasi dua pekan kecuali Virtual Reality yang akan berlangsung selama tiga pekan.
Melalui pelatihan tersebut, peserta diharapkan dapat mempelajari berbagai hal seperti pembuatan program (programming)e-commerce, HAKI terkait produk yang akan dipasarkan, serta dukungan inkubasi untuk mengembangkan platform.
“Hak atas kekayaan intelektual yang dihasilkan dari Pusat Inovasi ini bukan milik Kemenkominfo atau Huawei, namun milik pribadi atau kelompok. Kami juga akan mengadakan kompetisi di mana pemenangnya akan kami bantu untuk mendaftarkan HAKI atas karya mereka,” tambah Sheng Kai.
Bersamaan dengan dibukanya Pusat Inovasi ini, Kemenkominfo dan Huawei juga membuka pelatihan e-commerce bagi 100 orang yang dibagi dalam dua batch, 19 Januari - 2 Februari 2016 dan 15 - 26 Februari 2016. Sebanyak 1.270 orang mendaftar untuk mengikuti pelatihan berdurasi dua pekan ini. Mereka adalah para pemilik atau pengelola toko online yang berjualan melalui akun di media sosial dan blog. Proses seleksi dilakukan dengan melihat ide bisnis.
Huawei secara terpisah juga menyiapkan Pusat Solusi TIK bernama Customer Solution Innovation and Integration Experience Center (CSIC) untuk memberikan inspirasi teknologi yang memungkinkan para pengunjung dapat merasakan berbagai pengalaman di bidang TIK dan melihat langsung bagaimana teknologi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diharapkan bisa memberi ide bagi peserta pelatihan maupun pengunjung lainnya untuk melahirkan inovasi baru di bidang TIK.