Indonesia Fintech Festival and Conference 2016, Wadah Memajukan Potensi Industri Keuangan dan Teknologi
Acara ini mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Fintech Indonesia, DailySocial, dan Asosiasi Pemodal Ventura dan Startup Indonesia
Melihat potensi pasar financial technology (fintech) di Indonesia yang begitu kuat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kamar Dagang Indonesia menginisiasi sebuah dukungan terhadap industri tersebut di Tanah Air lewat sebuah gelaran bernama Indonesia Fintech Festival and Conference 2016. Acara ini akan menjadi wadah yang kolektif menjembatani para stakeholder industri; dari mulai regulator, institusi keuangan, investor, startup, inkubator, asosiasi industri, sampai akademisi.
Dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa, kelas menengah Indonesia terus berkembang dan hal ini sejalan dengan banyaknya komponen masyarakat yang masih belum tersentuh produk perbankan (unbanked).
Di negara berkembang seperti Indonesia, fintech dapat membantu menyejahterakan masyarakat dengan memberikan data yang akan mengubah ekonomi informal menjadi bankable,” ujar Donald Wihardja, Wakil Ketua AMVESINDO (Asosiasi Pemodal Ventura dan Startup Indonesia), memandang fenomena tersebut.
Padahal, lanjut Donald, Indonesia punya potensi permintaan pendanaan hingga Rp 1.600 triliun, tapi hanya Rp 600 triliun yang mampu disediakan oleh bank dan institusi perbankan.
Menyikapi angka sebesar itu, para pelaku industri fintech optimis akan ada simbiosis mutualisme antara lembaga keuangan dan perusahaan teknologi di masa depan.
"Saat ini fintech sudah membantu bank membuka saluran baru distribusi produk keuangan, mempermudah proses akuisisi nasabah dan merchant, dan membantu efisiensi operasional serta mengelola risiko," tutur Niki Santo Luhur, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia.
Karena itulah, Indonesia Fintech Festival and Conference 2016, yang akan diselenggarakan pada 29-30 Agustus 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, dibagi ke dalam empat ragam acara, yakni startup competition, startup mentoring, speed dating, dan conference.
Lewat startup competition, startup fintech diberi kesempatan untuk melakukan pitching di hadapan para juri terpilih. Tujuannya agar para pelaku industri tersebut dapat langsung mempresentesikan bisnisnya kepada investor dan pihak-pihak terkait..
Ada juga startup mentoring, salah satu sub-event yang memfasilitasi mahasiswa dan calon startup founder untuk menggali ilmu langsung dari para pakar fintech baik dalam dan luar negeri.
Indonesia Fintech Festival and Conference 2016 juga mempersilakan para pelaku industri untuk memperoleh 'kuliah' singkat dengan para pakar lewat ajang speed dating. Diharapkan para entrepreneur muda bisa menyerap ide-ide segar dari perihal latar belakang penjualan sampai urusan pemodal.
Writing Competition juga menjadi bagian dari Indonesia Fintech Festival 2016. Bertema "Financial and Technology", writing competition membuka peluang bagi semua orang untuk menyampaikan idenya mengenai industri keuangan dan teknologi dengan total hadiah sebesar Rp 25 juta.
Di hari terakhir, Indonesia Fintech Festival 2016 melangsungkan conference dengan pembicara Darmin Nasution (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), Rudiantara (Menteri Komunikasi & Informatika), Jerry Ng (BTPN), Armand Hartono (BCA), Kartika Wirjoatmodjo (Bank Mandiri), Phillia Wibowo (McKinsey Indonesia), Nadiem Makarim (Go-Jek), William Tanuwijaya (Tokopedia), Donald Wihardja (Convergence Ventures), Willson Cuaca (East Ventures), dan puluhan praktisi lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai startup competition, startup mentoring, speed dating, dan conference dari Indonesia Fintech Festival 2016, kunjungi www.fintechfest.id.
- Disclosure: DailySocial adalah salah satu anggota komite Indonesia Fintech Festival 2016