Jala Bersiap Ekspansi ke Thailand Tahun Depan
Sudah miliki pengguna di Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Ekuador
Jala Tech, startup aquatech untuk petambak udang, mengungkapkan bersiap untuk ekspansi kantor cabang ke Thailand pada tahun depan. Negara itu termasuk satu dari enam negara penghasil udang terbesar di dunia.
CEO Jala Liris Maduningtyas menjelaskan, sebenarnya sejak tahun lalu perusahaan sudah ekspansi bisnis ke Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Ekuador. Tapi itu masih sebatas ada kesepakatan bisnis antara perusahaan dengan klien B2B maupun B2C di negara tersebut.
Untuk negara di Asia Tenggara, solusi dari Jala berbasis IoT digunakan oleh petambak udang di sana; sementara di Ekuador memanfaatkan solusi aplikasi analitik dari Jala.
Keempat negara ini, bersama Indonesia, Tiongkok dan India, termasuk enam negara di dunia penghasil udang terbesar di dunia. Oleh karenanya, ekspansi ke negara-negara tersebut adalah bagian dari rencana bisnis perusahaan sekaligus menjelaskan kenapa melirik ke sana.
“Belum ada kantor representative di negara tersebut. Ke depannya ekspansi pertama ke Thailand tahun 2021 dengan buka cabang, juga hiring local talent untuk market penetration,” kata Liris kepada DailySocial, Jumat (10/7).
Di tengah pandemi ini, lanjutnya, perusahaan berinovasi dengan mengembangkan layanan penjualan hasil panen kepada konsumen. Solusi ini termasuk bagian dari perhatian perusahaan dalam membantu petani udang yang terdampak agar tetap mengembangkan usahanya.
Kendati, dari sisi bisnis keseluruhan, dia mengaku bahwa sebenarnya pandemi juga turut memengaruhi kinerja perusahaan.
Liris menuturkan layanan trading ini akan terus dikembangkan, tidak hanya ada selama pandemi saja. Rencananya akan ditambahkan dengan intervensi solusi digital. Selama ini bisnis utama Jala masih bergerak di analisis data berbasis aplikasi dan IoT.
“Tentunya ada banyak isu di lapangan yang memengaruhi industri udang secara keseluruhan. Kami terus berinovasi untuk memitigasi dampak pandemi ini. Meskipun berdampak dari sisi bisnis, kami tetap bertahan dengan mempertahankan target bulanan, meskipun growth tidak seperti diharapkan,” tutupnya.
More Coverage:
Dia mengaku, pengguna solusi Jala kini sudah mencapai lebih dari 6 ribu petani dan lebih dari 100 perangkat hardware IoT dipakai.
Pada September 2019, perusahaan mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal sebesar Rp8 miliar dari 500 Startups.