JD.id Makin Fokus Ke Rantai Pasokan, Penambahan Gudang, dan Logistik
Selama pandemi mengklaim mengalami pertumbuhan jumlah penjualan hingga 40%
Layanan logistik kini menjadi salah satu sektor yang krusial. Salah satu faktor pendorong sektor saat pandemi adalah meningkatnya kegiatan belanja online. Layanan terpadu dan menyeluruh makin diprioritaskan platform e-commerce di Indonesia, mulai dari menggandeng mitra logistik berpengalaman hingga menjalankan sendiri kegiatan logistiknya.
DailySocial mencoba menggali lebih mendalam fokus bisnis JD.id hingga tahun depan dan upaya mereka untuk tampil sebagai platform terdepan di sektor pengiriman cepat di seluruh Indonesia.
Komitmen untuk "fast delivery"
President dan CEO JD.id Zhang Li mengatakan, "Sesuai dengan visi dan misi perusahaan, JD.id akan terus membangun kapabilitas perusahaan untuk melayani konsumen dengan pengalaman belanja terbaik, dengan terus memperkuat tiga elemen utama, yakni pengembangan strategis pada rantai pasokan, menambah jumlah gudang dan memperluas cakupan logistik, serta mengembangkan teknologi ritel online-ke-offline (O2O)."
Marketing Chief JD.id Mia Fawzia menjelaskan, selama 6 bulan terakhir, perusahaan mengalami pertumbuhan bisnis yang positif. Tidak hanya dalam jumlah visitor, tetapi pertumbuhan jumlah penjualan yang mencapai hingga 40%. Jenis produk yang populer adalah produk-produk di kategori Elektronik, Groceries, Mom & Baby, dan Home Living & Virtual.
Perihal layanan logistik, perusahaan mencatat di bulan September 2020 85% pengiriman paket pesanan menuju seluruh wilayah Indonesia sukses dilakukan dalam kurun waktu 24 jam. Data tersebut juga menunjukkan 95% pengiriman paket pesanan menuju wilayah Jabodetabek sukses dilakukan dalam kurun waktu 24 jam. Untuk armada logistik, penjual dibebaskan memilih J-Express (layanan logistik internal JD.id) atau memakai jasa yang lain.
"Hingga saat ini, JD.id sudah dapat menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. Namun, terkhusus untuk wilayah Papua, kami masih bekerja sama dengan third-party logistics untuk membantu kami dalam proses pengiriman barang," kata Mia.
Secara keseluruhan JD.id telah memiliki sekitar 12 gudang yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Lokasi gudang tersebut tersebar di beberapa wilayah. Mulai dari Jakarta (Marunda) 6 gudang, Cikarang (disewa IKEA) 1 gudang, Medan 1 gudang, Semarang 1 gudang, Makassar 1 gudang, Pontianak 1 gudang, dan Sidoarjo 1 gudang.
Kepemilikan gudang menjadi salah satu kunci mempercepat proses logistik. Dengan dikelola secara mandiri, platform e-commerce bisa melakukan proses sorting dan pengiriman secara cepat, tanpa adanya hambatan akses data inventory dan proses pengambilan dari mitra logistik pihak ketiga.
Perluas layanan
Sebagai platform e-commerce, JD.id telah memperluas layanannya ke berbagai produk. Perusahaan juga memiliki beberapa produk asuransi atau proteksi.
"Kami bermaksud memberikan pengalaman belanja dan pelayanan yang lengkap dan menyeluruh kepada para pelanggan JD.id, [..] membantu meringankan resiko konsumen dalam berbelanja jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi." kata Mia.
Ke depan JD.id tertarik mengeksplorasi layanan ini lebih jauh, salah satunya dengan bekerja sama dengan beragam perusahaan proteksi nasional dan multinasional.
Untuk menambah pilihan produk, JD.id menghadirkan layanan on demandJD Life. Total ada 12 kategori layanan untuk membantu kehidupan sehari-hari, mulai dari layanan pemasangan, perawatan, hingga pembersihan. Kebanyakan jasa yang ditawarkan JD Life fokus ke kebutuhan household, termasuk pemasangan dan pembersihan perangkat elektronik, mesin cuci, hingga AC untuk perumahan dan apartemen.
“Jangkauan dari layanan JD Life tergantung pada masing-masing kategori, namun saat ini hampir di semua kota besar di Indonesia sudah dapat memesan dan menikmati jasa JD Life,” kata Head Operations JD Life Ryan Sebastian.
Tentang perkembangan JD.id X-Mart, Mia mengugkapkan, serupa dengan usaha ritel lainnya, JD merasakan dampak pandemi Covid -19. Meskipun demikian sarana ritel offline ini dikelola secara omni channel, sehingga dampaknya tidak begitu terasa.
Dihadirkan tahun 2018 lalu, JD.ID X-Mart merupakan toko tanpa kasir pertama di Indonesia (di luar negara asalnya, Tiongkok) yang berlokasi di PIK Avenue. Karena mengusung konsep toko tanpa kasir, JD.ID X-Mart menggunakan QR code yang ada di aplikasi mobile di smartphone ke alat verifikasi di gerbang masuk toko.
"Bisnis modul JD X-Mart sendiri memang merupakan omni channel, sehingga sangat memudahkan kami untuk beralih dan fokus pada penjualan online," kata Mia.