Koltiva Kantongi Pendanaan, Fokus Benahi Rantai Pasok Pertanian dengan Teknologi
Koltiva memulai kegiatan operasionalnya di Indonesia melalui sektor produksi kakao, kini telah berkembang di 30 komoditas lainnya
Startup yang berfokus pada rantai pasokan pertanian Koltiva mengumumkan telah merampungkan pendanaan awal yang dipimpin Silverstrand Capital. Tidak disebutkan berapa nilai investasi yang diperoleh dalam putaran pendanaan kali ini. Investor lainnya yang terlibat adalah The Meloy Fund, Planet Rise, Development Finance Asia, and Blue7.
Dana segar akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan teknologinya dalam menghadirkan inovasi ketertelusuran data (traceability), serta menyediakan pengetahuan dari para ahli agronomis untuk membantu petani dalam meningkatkan praktik pertanian. Perusahaan juga ingin mengembangkan kapabilitas transparansi di sektor agrikultur.
"Pendanaan kali ini akan membantu kami dalam mencapai tujuan dalam lima tahun mendatang untuk mendukung 5juta petani dan memastikan produksi yang bertanggung jawab, bebas dari deforestasi, konversi, eksploitasi, pelanggaran hak asasi manusia, dan pekerja anak," kata Co-Founder & CEO Koltiva Manfred Borer.
Didirikan pada tahun 2013, Koltiva adalah startup teknologi yang memberdayakan lebih dari 700.000 produsen dan pengguna bisnis di 27 negara. Koltiva memulai kegiatan operasionalnya di Indonesia melalui sektor produksi kakao dan hingga kini telah berkembang di 30 komoditas, termasuk kopi, kelapa sawit, karet, dan komoditas khusus.
Baru- baru ini, Koltiva juga melakukan ekspansi ke climate solutions dan blue economy, termasuk rumput laut dan budidaya udang. Koltiva telah beroperasi di 27 negara dengan peluang pasar yang terus berkembang di lebih dari $20 miliar.
"Koltiva unggul dengan berfokus pada masalah sosial, serta kemampuannya dalam menghadirkan produk dan layanan yang terintegrasi di berbagai komoditas dan geografi. Koltiva adalah one-stop- shop untuk petani, processors, pedagang, dan pelaku agribisnis besar,” kata Founder Silverstrand Capital Kelvin Chiu.
Tercatat sepanjang tahun 2022 sudah ada beberapa platform agritech yang mendapatkan pendanaan. Di antaranya adalah Gokomodo, ARIA, hingga KedaiSayur. Sementara untuk Eratani rencananya akan segera merampungkan pendanaan tahapan lanjutan akhir tahun ini.
Dua teknologi unggulan
Dua teknologi baru akan dikembangkan secara komersial pada putaran pendanaan kali ini. Teknologi pertama adalah KoltiPay, platform teknologi finansial yang tidak hanya menyediakan transaksi pembayaran nontunai bagi para petani, tapi juga menyediakan asuransi tanaman panen (crop insurance) dan layanan pinjaman.
Teknologi kedua adalah KoltiTrade yang memungkinkan petani untuk dapat membeli sarana produksi pertanian (agri-inputs) dan mendapat akses ke pasar yang lebih luas untuk menjual hasil panen mereka.
More Coverage:
Kedua teknologi ini akan diintegrasikan dalam ekosistem teknologi Koltiva, termasuk perangkat lunak (software) ketertelusuran dan manajemen pertanian (KoltiTrace), serta layanan pelatihan oleh agen lapangan melalui KoltiSkills.
"Para pelaku agribisnis dan perusahaan multinasional yang ingin memproduksi produk serta memenuhi kebutuhan pasar perlu mengetahui asal-usul bahan baku, transparansi, dan keakuratan data dari produk-produknya. Inilah yang kami lakukan," kata Manfred.