1. Startup

Laporan Lazada: 88% Konsumen di Asia Tenggara Membeli Barang Berdasarkan Rekomendasi AI

Survei yang dilakukan bersama Kantar ini melibatkan 6.000 pengguna e-commerce dari enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura

Dalam laporan terbarunya, Lazada mengungkapkan bahwa mayoritas konsumen di Asia Tenggara kini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menunjang pengalaman belanja online mereka. Survei yang dilakukan bersama Kantar ini melibatkan 6.000 pengguna e-commerce dari enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Temuan menunjukkan bahwa 88% konsumen memutuskan pembelian berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan oleh AI, dan sebanyak 83% dari mereka bahkan bersedia membayar lebih untuk pengalaman belanja yang dipersonalisasi oleh teknologi AI.

Menurut laporan ini, 80% responden menggunakan fitur berbasis AI setidaknya sekali dalam seminggu, di mana chatbot menjadi fitur yang paling populer, diikuti oleh pencarian visual dan penerjemahan. Penggunaan AI untuk rekomendasi produk mencapai tingkat kepercayaan tertinggi, dengan 92% konsumen mengandalkan AI untuk rekomendasi dan 90% untuk ringkasan produk yang lebih personal.

Namun, laporan ini juga mengungkapkan kesenjangan antara persepsi dan kenyataan adopsi AI. Meskipun 63% responden percaya bahwa AI sudah diadopsi secara luas dalam e-commerce, data menunjukkan penggunaan chatbot baru mencapai 47%, diikuti visual product search (40%), dan terjemahan (40%). Hal ini menunjukkan potensi besar bagi platform e-commerce untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan memanfaatkan teknologi AI.

Pembaharuan aplikasi Lazada

Bersamaan dengan peluncuran laporan ini, Lazada memperkenalkan AI Lazzie, fitur berbasis generative AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna di aplikasinya. AI Lazzie menawarkan beberapa fitur unggulan, termasuk:

  1. Pesan+ – Fitur perpesanan personal yang menyediakan rekomendasi belanja sesuai preferensi pengguna, akses ke voucher tersembunyi, dan penawaran spesial.
  2. Model Try-On – Pengguna dapat mencoba model pakaian secara virtual, yang akan memudahkan mereka dalam memilih ukuran yang tepat.
  3. Deskripsi Produk Berbasis AI – Deskripsi produk otomatis yang dikembangkan AI untuk menyoroti fitur utama sesuai preferensi pengguna.
  4. Ulasan Cerdas Berbasis AI – Ringkasan ulasan produk yang membantu konsumen membuat keputusan belanja dengan cepat dan akurat.

Menurut Chief Executive Officer Lazada Group, James Dong, penerapan AI di Lazada tidak hanya bertujuan meningkatkan pengalaman pelanggan tetapi juga untuk memperkuat keterikatan pelanggan melalui inovasi teknologi yang akan terus dikembangkan.

Chief Technology Officer Lazada Group, Howard Wang, menambahkan bahwa AI akan menjadi kunci dalam menghadirkan rekomendasi produk yang lebih relevan, optimasi rantai pasok, dan interaksi layanan pelanggan yang lebih efektif. Lazada berkomitmen untuk mengembangkan AI agar bisa memecahkan permasalahan teknis sekaligus memperkaya pengalaman belanja bagi para pengguna.

Penelitian ini mencerminkan bagaimana teknologi AI akan membentuk masa depan belanja online di kawasan Asia Tenggara, menawarkan kenyamanan dan personalisasi yang lebih tinggi bagi para konsumen.

Application Information Will Show Up Here

-

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten