Layanan Asisten Virtual Diana Saat Ini Hentikan Layanan
Hanya beroperasi selama 7 bulan, disinyalir kehabisan bahan bakar untuk mendanai operasional
Diana, layanan asisten virtual yang digarap tim di balik Sribu dan Sribulancer, menghentikan layanan. Di halaman situsnya, mereka menjanjikan suatu hal yang baru, persis seperti layanan e-commerce fashion PinkEmma yang saat ini sedang mati suri. Secara total, Diana hanya beroperasi selama 7 bulan sejak perkenalannya awal September tahun lalu. Sribu dan Sribulancer, di sisi lain, tetap beroperasi seperti biasa.
Sinyalemen penghentian layanan Diana sudah kami dengar setidaknya sebulan terakhir. Secara berangsur-angsur Diana mengurangi jam operasionalnya, menghentikan ketersediaan aplikasinya di Google Play, dan kabarnya mengurangi jumlah pegawai.
Hingga saat ini kami masih belum mendapatkan konfirmasi resmi dari Pendiri Diana Ryan Gondokusumo terkait penutupan layanan ini, tapi rumor on the street menyebutkan mereka tidak berhasil mendapatkan investasi eksternal untuk mendanai kebutuhan operasional. Ryan sendiri selain memimpin Diana juga memimpin dua startup lain di bidang marketplace jasa, Sribu dan Sribulancer.
Hal berkebalikan malah dialami kompetitornya, YesBoss. YesBoss sudah memperoleh pendanaan terbaru, Pra-Seri A, di antaranya dari MDI Ventures, dan telah mengakuisisi layanan serupa di Filipina, HeyKuya.
Diana dan YesBoss menyasar konsumen yang membutuhkan bantuan, untuk urusan apapun. Dibantu layanan seperti ini, konsumen dapat memesan tiket pesawat, memesan makanan dan minuman, reservasi tempat dan restoran, cek dan pesan barang, booking paket tur, pesan tiket (bioskop, kereta, konser, event, musikal) dan kebutuhan jasa lainnya via SMS. Bahkan dalam kondisi sibuk sekalipun.
Kami tidak memperoleh informasi berapa banyak percakapan yang ditangani Diana, tetapi YesBoss mengklaim telah menangani lebih dari 800 ribu percakapan sejak berdiri bulan Juni 2015.