Mailbird Hadirkan Aplikasi Email untuk Windows, Tawarkan Free Trial
Setelah Mozilla Thunderbird menghentikan prioritas pengembangannya tahun 2012, praktis PostBox tidak memiliki saingan berarti untuk solusi aplikasi email gratis platform Windows. Microsoft Outlook yang termasuk bundling Microsoft Office tentu tidak termasuk dalam kategori ini. Kali ini hadir Mailbird yang berupaya untuk memberikan pengalaman baru berkomunikasi menggunakan email, khusus untuk platform Windows.
Mailbird sendiri mungkin tidak asing di telinga kita. Mailbird adalah salah satu pemenang Sparxup 2012 untuk kategori produktivitas. Dari awal Mailbird menyebutkan bahwa produknya terinspirasi oleh Sparrow yang waktu itu dibuat untuk platform Mac dan iOS. Sparrow sendiri akhirnya diakuisisi oleh Google.
Setelah peluncurannya tertunda dari jadwal semula dan sempat menggalang dana untuk perwujudan proyek melalui KickStarter, Per tanggal 2 April ini, Mailbird resmi rilis dan memberikan free trial bagi setiap pengguna. Versi yang saya miliki jangka waktunya hingga akhir Oktober 2013. Besar kemungkinan setelah masa free trial selesai, konsumen yang masih ingin meneruskan penggunaannya harus beralih ke versi Pro yang di masa pre-order ini dipatok di harga $9 per tahun. Harga normalnya adalah $12 per tahun.
Banyak yang belum tahu bahwa Mailbird sendiri dikembangkan di Indonesia. Tim pengembangnya tersebar di Denpasar dan Bandung. Email yang dikirimkan oleh founder Mailbird memang mencantumkan nomor telepon yang berbasis di Indonesia sebagai kontaknya.
Berdasarkan percobaan yang saya lakukan, memang Mailbird memiliki basis ikon yang sangat mirip dengan Sparrow. Tampilannya menarik dengan gaya menu utama (menu Mailbird) yang terletak di pojok kiri atas seperti yang diterapkan di Mozilla Firefox. Saat ini Mailbird baru mengakomodasi akun-akun yang berbasis Gmail, tapi bakal mengakomodasi akun email Yahoo dan Outlook/Live/Hotmail di masa depan.
Mailbird belum mengakomodasi multiakun di versi yang sekarang, tapi sudah memberikan fitur multiidentitas. Dengan fitur ini, pengguna Mailbird bisa mengirimkan email dari berbagai akun yang didaftarkan, meskipun hanya bisa mengakses dari satu inbox saja.
Saya mencoba aplikasi ini menggunakan Windows 7 dan laptop dengan spesifikasi cukup rendah di tahun 2013 (dual core i3 generasi pertama dan RAM 2 GB) dan pengalaman saya Mailbird cukup memakan memori yang besar sehingga agak lambat pengaksesannya meskipun hanya membuka browser dan Mailbird saja. Semoga di versi berikutnya ada perbaikan signifikan untuk spesifikasi hardware yang terbatas.
Selain solusi email, Mailbird memberikan tautan ke sejumlah layanan. DailySocial termasuk berada di dalamnya. Yang saya harapkan tentu saja integrasi yang lebih baik untuk Aplikasi yang terdaftar oleh Mailbird, misalnya bagaimana berkas-berkas lampiran (attachment) bisa langsung disimpan di Dropbox atau Google Drive, ataupun sinkronisasi kegiatan dari Asana yang tertampil di Mailbird.
Saran pengembangan lanjutan bisa dilakukan melalui menu yang hadir di aplikasi ataupun langsung di halaman ini.
Seperti yang disebutkan oleh Aulia, "Email isn’t broken, people just want a better way of dealing with them." Meskipun tidak ada masalah dengan pengaksesan langsung ke situs Gmail atau penyedia layanan email, konsumen ingin cara baru (yang diharapkan lebih mudah dan nyaman) dan bersedia membayar untuk fitur premium. Konsumen seperti ini yang merupakan pangsa pasar Mailbird.
Yang menjadi pertanyaan, apakah Mailbird memberikan pengalaman penggunaan email yang diharapkan. Sparrow dan Mailbox (yang keduanya sudah diakuisisi) baru-baru ini mencobanya, sekarang giliran Mailbird yang menguji minat pasar.