Aplikasi "Marbel Belajar Membaca" Tawarkan Kemudahan Belajar untuk Anak
Dilengkapi fitur audio, games dan metode-metode yang kreatif dan inovatif
Kemudahan teknologi dimanfaatkan oleh tim Educa Studio membuat sebuah aplikasi edukatif dalam mengenal huruf, mengeja suku kata hingga membaca sejumlah kosakata disertai gambar dan animasi yang menarik. Ide awal dibuatnya aplikasi ini adalah khusus untuk anak usia 6-8 tahun, namun pemanfaatan aplikasi Marbel belajar membaca bisa juga di gunakan oleh seluruh kalangan yang ingin mengasah kemampuan dengan memanfaatkan aplikasi ini. Saat ini aplikasi Marbel Belajar Membaca sudah tersedia di Play Store dan App Store.
“Aplikasi Marbel Belajar Membaca kami rancang sebagai sarana pendidikan membaca yang mudah dipahami dan menyenangkan untuk semua kalangan, khususnya anak-anak,” tutur CEO Educa Studio Andi Taru.
Marbel dilengkapi dengan gambar dan animasi yang menarik, musik orisinil, serta narasi panduan yang berguna bagi anak-anak yang belum lancar membaca. Aplikasi ini membantu anak-anak belajar mengenal huruf abjad A sampai Z, membedakan antara huruf konsonan dan huruf vokal, serta mengajarkan cara mengeja per suku kata. Anak-anak bisa belajar cara mengeja dua suku kata hingga satu kata. Kata yang digunakan dalam aplikasi ini merupakan kata-kata umum sehingga mudah dipahami oleh anak.
Selain penambahan fitur, Educa Studio secara konisiten melakukan optimasi performa dari Marbel Belajar Membaca, antara lain dengan meningkatkan standar rekaman suara dengan teknologi terkini sehingga suara menjadi lebih jernih serta menggunakan Intel NDK untuk versi Android agar kecepatan aplikasi menjadi lebih baik.
Dalam aplikasi tersebut, materi disajikan dalam tampilan yang menarik, dilengkapi audio visual dan gambar animasi untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, pengguna juga dapat mengasah kemampuan melalui permainan edukasi (games) yang disediakan, seperti bermain menebak suku kata, bermain katangkasan membaca, dan memisahkan suku kata.
Bantu pemerintah memberantas buta huruf
Dalam laporan yang dilansir Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud tahun 2015, tercatat bahwa jumlah penduduk buta aksara nasional masih tersisa 3,76 persen atau sekitar 6.007.486 orang di akhir tahun 2014.
Menyambut “Gerakan Masyarakat Membaca” yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Educa Studio turut mengajak masyarakat untuk belajar membaca dengan Marbel Belajar Membaca.
“Kami berharap Marbel Belajar Membaca dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sehingga mampu berkontribusi terhadap penuntasan tuna aksara di Indonesia,” tutup Andi.