Marketplace Agromaret Bertahan dengan Menjual Barang Kebutuhan Industri Pertanian
Bermula dari iklan baris yang dikelola secara personal, pada tahun 2016 Agromaret resmi menjadi startup
Indonesia sebagai negara yang dikenal dengan pertaniannya memang menjadi salah satu alasan valid banyak orang yang mengembangkan startup di sektor pertanian. Baik yang membantu proses investasi sampai dengan marketplace yang menjual produk dan barang kebutuhan industri pertanian. Satu dari banyak layanan marketplace yang menyediakan barang-barang kebutuhan pertanian ini adalah Agromaret.
Beroperasi sejak tahun 2009, Agromaret awalnya beroperasi sebagai platform iklan baris di bidang pertanian. Seiring berjalannya waktu dan menimbang kebutuhan dan masukan pengguna, akhirnya Agromaret berkembang sebagai sebuah perusahaan startup di medio akhir 2016. Fokusnya menjual barang-barang kebutuhan pertanian dan peternakan mulai dari bibit, peralatan pertanian dan peternakan hingga pupuk kandang.
“Agromaret merupakan marketplace yang fokus kepada komoditi pertanian / agribisnis. Sehingga produk-produknya pun lebih segmented ke arah agribisnis dan produk pendukung lainnya. Dari tahun 2009 hingga juli lalu. Agromaret lebih mengarah kepada iklan baris seperti OLX. Namun di bulan Juli kami me-release fitur rekening bersama sehingga proses pembayaran akan ditengahi oleh Agromaret. Jika transaksi selesai, uang dari customer baru bisa dicairkan oleh Agromaret ke supplier,” terang CEO Agromaret Setia Darmawan Afandi.
Konsep marketplace yang diusung Agromaret memberikan kewenangan bagi setiap penggunanya untuk mengiklankan komoditas mereka sehingga pelanggan bebas memilih dan bernegosiasi dengan supplier sesuai dengan spesifikasi yang mereka butuhkan.
Sebagai salah satu startup dengan niche yang khusus, Agromaret menghadapi tantangan-tantangan yang serupa dengan marketplace niche lainnya dalam hal mengedukasi pelanggan yang disasar, termasuk masalah branding dan sistem kerja Agromaret.
Sebagai salah satu negara agraris yang memiliki banyak lahan pertanian dan peternakan, peluang startup di sektor ini untuk berkembang cukup besar. Pun demikian dengan tantangan-tantangan yang ada perlu usaha dan proses untuk bisa dikenal dan digunakan dengan baik oleh masyarakat.
Disinggung mengenai target dan tujuan tahun ini, Afandi lebih jauh menjelaskan bahwa dirinya ingin membawa Agromaret menjadi salah satu marketplace nomor satu untuk urusan pertanian.
“Kami ingin menjadikan Agromaret sebagai sebuah startup yang mampu membantu sebanyak mungkin petani dan pelaku agribisnis di Indonesia serta menjadikan Agromaret sebagai market leader di bidang pertanian dan mampu dikenal masyarakat secara luas hingga ke pelosok negeri. Di samping itu, dengan bekerja sama dengan IPB, kami berharap dapat menghadirkan sebuah platform yang sinergi antara pemerintah, para pakar pertanian (IPB), dan masyarakat luas,” tutup Afandi.