1. Startup

Menggandeng AEON, MatahariMall Bereksperimen dengan Skema Cicilan Tanpa Kepemilikan Kartu Kredit

Juga mengungkapkan sejumlah metrik perkembangan MatahariMall sepanjang Q1 2016

Dalam bincang media hari ini, CEO MatahariMall Hadi Wenas mengungkapkan eksperimen terbaru layanan marketplace yang didukung oleh Grup Lippo ini. Mereka menggandeng layanan pembiayaan AEON untuk memberikan skema cicilan tanpa kepemilikan kartu kredit yang diberi nama Super Cintaku (Super Cicilan Tanpa Kartu). Modal yang dibutuhkan hanyalah informasi KTP. Saat ini mereka memilih 160 item yang bisa dicicil melalui AEON dan ke depannya, jika eksperimen ini dianggap menjanjikan, nantinya akan bekerja sama dengan lebih banyak mitra penjual.

Kepemilikan kartu kredit yang sangat rendah di Indonesia, sementara budaya orang Indonesia yang senang mencicil, membuat pihak MatahariMall mencari-cari alternatif pembiayaan yang bisa mengakomodasi kedua hal tersebut. Pilihan akhirnya jatuh ke AEON.

Selain disebut sebagai market leader di sektor ini, Wenas mengatakan pertimbangan bermitra dengan AEON karena AEON berani mengambil risiko untuk mencoba suatu skema yang belum ada success story-nya. Pihak AEON sendiri mengaku bahwa pihaknya tidak bisa lagi bergantung pada bisnis pembiayaan konvensional yang digelutinya dan lambat laun harus go online ke bisnis e-commerce. Kemitraan ini merupakan jembatan AEON memperluas bisnis dan basis penggunanya dengan cara yang "berbeda".

Di tahap awal, MatahariMall dan AEON memilih 160 jenis produk yang bisa didukung oleh skema Super Cintaku. Jika memilih skema Super Cintaku, calon pembeli harus membayar DP sebesar 25% dari nilai barang untuk menunjukkan kesungguhan mengikuti program cicilan.

Setelah melengkapi data KTP, pihak AEON membutuhkan waktu 3 hari kerja untuk melakukan survei dan penilaian. Jika disetujui, skema cicilan bisa dipilih dengan pilihan tenor bervariasi, dengan cicilan maksimal 36 bulan (3 tahun) dengan minimum cicilan per bulan 100 ribu Rupiah. Bunga yang dikenakan AEON untuk program ini adalah 1,75% per bulan. AEON sendiri adalah layanan non-bank satu-satunya yang memiliki akses ke Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia.

Meskipun terlalu dini untuk menyebutkan jenis produk yang populer dengan skema Super Cintaku, Hadi menyebutkan produk laptop, juicer, dan lemari pakaian sebagai kategori populer menggunakan skema ini.

Karena jumlah item yang ditawarkan masih terbatas, MatahariMall tidak akan mengiklankan program ini secara besar-besaran. Jika dianggap menjanjikan, nantinya MatahariMall dan AEON akan memperluas barang yang dicakup program Super Cintaku dengan menggandeng lebih banyak penjual yang memiliki performa sangat baik.

Update MatahariMall di Q1 2016

Di kesempatan yang sama, Hadi mengungkapkan sejumlah metrik terkait perkembangan bisnis MatahariMall. Ia menyebutkan selama bulan Desember, Januari, dan Februari MatahariMall mencatatkan angka pertumbuhan jumlah pendapatan dua digit, atau lebih dari 10% setiap bulannya.

Selain itu Hadi juga mengatakan bahwa titik O2O MatahariMall kini sudah mencapai 613 buah, melonjak sejak mereka bermitra dengan PT Pos Indonesia sebagai last mile. Melalui kerja sama ini, konsumen MatahariMall bisa mengambil barang pesanannya di kantor pos terdekat.

Ketika ditanya soal skema pembayaran yang mendominasi di layanan yang dikelolanya, Hadi menyebutkan bahwa sekitar 50% konsumen masih memanfaatkan skema transfer bank, dengan 80% di antaranya ditransfer ke akun virtual (virtual account) yang lebih memudahkan untuk proses rekonsiliasi. 30% konsumen disebutkan masih memanfaatkan skema COD, sedangkan pengguna kartu kredit berkontribusi di angka 15%.