Rubah Api Dan Indonesia
Gen Kanai, Asia Business Development Director Mozilla, sangat terkesan dengan pertumbuhan Firefox di Indonesia yang luar biasa cepat bahkan tanpa adanya promosi. Dan lucunya, meskipun dengan luar biasa tingginya jumlah pengguna Firefox, ternyata jumlah developer Firefox AddOn dari Indonesia justru sangat sedikit. We are a very unique country aren't we?
Makan malam bersama Gen Kanai membawa banyak pengetahuan baru mengenai Mozilla dari segala sisi, mulai dari sisi komunitas, sisi teknis, sisi ideologi dan juga sisi bisnis. Banyak yang bertanya, dari mana Mozilla bisa dapat uang untuk sebuah software gratis dan open source? Menurut Gen Kanai (dan tebakan saya benar) ternyata penyedia jasa search engine itu rekanan bisnis untuk Mozilla Foundation.
Gen mengakui bahwa mereka mendapat revenue untuk pengembangan Mozilla dari content-content provider ini, dan saking fans dengan konsep open source, mereka bahkan merilis revenue report mereka agar bisa diakses oleh publik. Tahun kemarin saja Mozilla mendapat revenue sekitar 80 juta dollar, dan kebanyakan berasal dari Google.
Mozilla sendiri merupakan non-profit company, dan untuk semua yang terlibat di Mozilla, revenue bukan fokus utama. Fokus utama mereka adalah membangun sebuah produk yang kuat dan self-sustaining. Aset terbesar mereka pastinya komunitas developer Mozilla yang memang sangat setia.
Di Indonesia sendiri, fenomena adaptasi Mozilla Firefox merupakan hal sangat unik dan tidak pernah terjadi di negara lain kecuali Indonesia. Memang penyebaran Mozilla Firefox sendiri lebih berjalan secara organik, dimana penyebaran mulut ke mulut dan juga melalui social media. Dan lucunya, 80% pengguna Firefox di indonesia menggunakan Firefox versi Inggris-Amerika, dan hanya 19% yang menggunakan Firefox versi Indonesia. Dan of course, Mozilla tidak begitu peduli anda menggunakan versi lokal maupun Inggris, selama anda masih menggunakan Firefox maka mereka cukup bahagia.
Gen Kanai juga sempat menyampaikan beberapa point-point mengenai Firefox 4 yang terbaru, fitur-fitur yang (menurut saya) cukup keren dan berguna. Serta visi ke depan dan ideologi dari Firefox sendiri yang ingin menyediakan experience browsing yang senyaman dan secepat mungkin untuk para penggunanya.
Dan untuk mengkonfirmasi rumor mengenai masuknya Mozilla Firefox ke iPhone dan iPad, Gen menyatakan bahwa hal tersebut sepertinya tidak akan terjadi. Namun, dia mengakui bahwa Mozilla sedang melakukan eksperimen dengan platform iPhone dan iPad. Dan kalau melihat info yang ada di website Mozilla, sepertinya yang dimaksud adalah Mozilla Weave dan implementasinya di platform iPhone dan iPad.
Weave iPhone Data Viewer from Mozilla Labs on Vimeo.
Sampai akhir minggu ini Gen akan bertemu dengan banyak orang dari media dan para enthusiasts dan pasti komunitas Mozilla di Indonesia. Semoga Mozilla bisa menemukan faktor x yang mempopulerkan Firefox di Indonesia dan mampu mengaplikasikannya di negara lain. But then again, Indonesia is a very unique country.
Gen Kanai juga akan menjadi salah seorang pembicara di event Echelon 2010, ada juga 8 startup asal Indonesia yang menjadi exhibitor di event tersebut awal bulan Juni mendatang. We'll see you there? :)
ps : thanks to Selina and Natali from Urbanesia for the meetup!