Onno W. Purbo Sampaikan “Pekerjaan Rumah” yang Perlu Diurus Menkominfo Baru
Dalam rangkuman yang dipublikasi di media sosial lokal Kita.id, pemerhati Teknologi Informasi Onno W. Purbo menyampaikan uneg-uneg soal perkara-perkara yang harus diselesaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika di Kabinet Kerja Rudiantara. Poin-poin yang disampaikannya cukup banyak. Onno membaginya menjadi tiga segmen, berdasarkan faktor kepentingannya, sangat penting/urgent, cukup penting, dan opsional untuk jangka panjang.
Tentang hal-hal yang ingin cepat diselesaikan, Onno berharap Kominfo memprioritaskan penyelesaian kasus hukum IM2 yang menyeret mantan CEO-nya Indar Atmanto ke bui. Onno berharap Kominfo membantu melakukan bedah perkara dan membuka masukan untuk opini publik ke Mahkamah Agung. Kominfo sendiri telah melakukan inisiatif terkait dengan hal ini.
Selain itu Onno juga berharap Kominfo melakukan langkah untuk meng-opensource-kan Indonesia, menyelesaikan pembagian frekuensi 4G (terutama di segmen 2,3 GHz), meminta KPK/BPKP mengaudit USO/PLIK/MPLIK/IX, menyelesaikan konflik PNBP ISP, membebaskan warnet dan RT/RW-net dari sweeping karena izin ISP, memastikan frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz bebas digunakan, menyelesaikan masalah clusterisasi pulsa, dan menyelesaikan masalah iklan intrusif yang dilakukan oleh beberapa operator seluler.
Untuk urusan-urusan cukup penting berjangka waktu menengah, Onno berharap Kominfo berperan aktif memasukkan kembali subyek ICT ke dalam kurikulum sekolah, mendukung agar sekolah dan kampus tersambung ke Internet, dan mendukung e-blusukan agar menghemat biaya yang dikeluarkan pemerintah. Lebih lanjut Kominfo bisa bermitra untuk mendukung DEMIT (Desa Melek IT), meng-online-kan pengurusan dan ujian ORARI dan RAPI, mengembangkan Club Station ORARI di setiap sekolah/institusi, memberdayakan telkom rakyat berbasis IP (OpenBTS, VoIP, ENUM), bermitra dengan TNI agar ALUTSISTA berbasis TIK buatan RI, bermitra dengan TNI dan operator untuk menggelar infrastruktur telekomunikasi perbatasan, mengalokasikan frekuensi LTE 700 MHz untuk pertahanan, daerah perbatasan dan pedalaman, dan mendukung teknologi streaming rakyat.
Hal opsional yang ditawarkan oleh Onno untuk juga diurusi oleh Kominfo adalah berkoordinasi agar industri IT lokal bisa tumbuh (seperti industri ponsel lokal), mendukung sekolah/kampus yang kurikulumnya berbasis industri IT, membantu kampus dan sekolah dalam menyelenggarakan e-learning/pendidikan jarak jauh, membantu para pengembang distro Linux dan repo lokal, membantu para penulis buku-buku IT lokal, dan mengimplementasikan teknologi IPv6 di jaringan Internet Indonesia.
Ada begitu banyak hal yang perlu dibenahi oleh Menkominfo. Mungkin tidak semuanya harus dilaksanakan atau diurusi oleh Kominfo sendiri, tapi setidaknya kita tahu bahwa fokus Menkominfo mendatang buat cuma soal memblok situs-situs yang dianggap tidak sesuai dengan budaya bangsa.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.