Peduli Pendidikan Indonesia, HP Luncurkan Program Semangat Guru Virtual Learning Series dan HP LIFE
Kedua program merupakan bagian dari visi lebih luas HP terkait konsep Fluid Learning, di mana pendidikan semestinya berlangsung seumur hidup ketimbang hanya di jenjang sekolah saja
Pandemi, seperti yang kita tahu, telah berhasil mengubah cara kita bekerja dan belajar sehari-harinya. Tren work from home (WFH) dan school from home (SFH) yang kita jalani jelas belum sempurna dan memiliki sejumlah tantangannya tersendiri, tapi di saat yang sama juga membuka peluang bagi kita untuk memaksimalkan teknologi lebih lagi.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Fiona Lee, Managing Director HP Indonesia, dalam pembukaan acara virtual bertajuk "HP Gagas Pendidikan" yang dihelat pada tanggal 31 Mei 2021. Buat HP, pendidikan merupakan bidang yang selalu menjadi prioritas, dan itu mereka buktikan lewat sejumlah inisiatif yang telah dijalankan dalam beberapa tahun terakhir.
Alasan HP untuk berfokus di bidang pendidikan di Indonesia sebenarnya cukup sederhana. Frans Adiredja, Business Personal System Category Head HP Indonesia, menjelaskan bahwa Indonesia merupakan sektor pendidikan terbesar ke-4 di dunia. Berdasarkan data dari Kemendikbudristek, Indonesia memiliki 3,3 juta guru, serta 53,1 juta murid yang duduk di kelas 1 hingga 12.
Dalam setahun terakhir ini, sebagian besar dari mereka mau tidak mau harus menjalani kegiatan belajar-mengajar dari kediamannya masing-masing, dan sudah bukan rahasia apabila pemanfaatan teknologinya mungkin masih terkesan kurang maksimal. Sebagai penyedia teknologi, HP percaya mereka bisa menjembatani kesenjangan teknologi di bidang pendidikan. Bukan semata dengan berjualan alat-alat pendukungnya, tapi juga dengan menggelar program-program yang sangat bermanfaat.
Semangat Guru Virtual Learning Series
Semangat Guru adalah program yang dirancang untuk mendukung para guru mendidik generasi penerus Indonesia menggunakan konsep 3E: Educate, Engage and Entertain (Mendidik, Melibatkan, dan Menghibur). Program ini bakal membantu para guru mendalami bagaimana teknologi dapat digunakan untuk pembelajaran campuran (blended learning) dan diadaptasi untuk berbagai gaya belajar.
Setiap kelas dalam program Semangat Guru dapat diakses oleh 1.000 hingga 5.000 guru sekaligus. Materi pembelajaran nantinya akan disampaikan dalam enam episode, masing-masing dipandu oleh pembicara inspirasional untuk membangun beragam soft skill, mulai dari keahlian dalam penggunaan teknologi sampai komunikasi. Pembicaranya di antara lain adalah Iwan Syahril, Ph.D selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, serta Vivit Kavi dan Vena Annisa selaku pendiri V&V Communications.
Bicara soal pemanfaatan teknologi, kita mungkin akan berasumsi bahwa guru-guru wajib menggunakan deretan gadget canggih. Namun kalau menurut Vena Annisa, salah satu modul yang akan diajarkan dalam program Semangat Guru adalah bagaimana memaksimalkan teknologi yang sudah ada, sehingga para guru bisa menyusun konten pembelajaran digital yang menarik dan efektif menggunakan perangkat teknologi sederhana.
Program ini akan dimulai pada bulan Juni, serta diintegrasikan ke platform Guru Belajar & Berbagi milik Kemendikbudristek, yang berarti program ini bisa diikuti oleh semua guru dari berbagai bidang dan jenjang yang tergabung dalam platform tersebut. Kalau ditotal, saat ini ada lebih dari satu juta guru yang terdaftar di platform tersebut menurut Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek.
HP LIFE dalam Bahasa Indonesia
HP LIFE merupakan program gratis untuk membantu meningkatkan keterampilan para wirausahawan, pemilik usaha, dan siapapun yang ingin belajar keterampilan baru demi masa depan yang lebih cerah. Modul-modul HP LIFE sekarang sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia dan mencakup lebih dari 30 topik yang berbeda, seperti misalnya komunikasi, keuangan, pemasaran, operasional, teknologi informasi, dan masih banyak lagi.
Sejauh ini, HP mengklaim bahwa HP LIFE telah diakses oleh lebih dari 418.000 pengguna aktif yang berasal dari lebih dari 200 negara dan wilayah, dengan lebih dari 1,3 juta kelas yang telah diselesaikan. HP sendiri menargetkan untuk menarik satu juta pengguna HP LIFE di tahun 2025, dan dukungan Bahasa Indonesia tentu bakal membantu mereka memenuhi target tersebut.
Komitmen HP terhadap pendidikan di Indonesia
Dua program terbaru yang diumumkan itu merupakan bagian dari visi lebih luas HP terkait konsep Fluid Learning, di mana HP percaya bahwa pembelajaran semestinya tidak berhenti begitu saja ketika kita sudah menamatkan jenjang sekolah atau universitas, tapi juga terus berlangsung seumur hidup.
Berkaca pada konsep tersebut, HP berkomitmen untuk meningkatkan hasil pembelajaran bagi 100 juta orang di tahun 2025. Di Indonesia, HP telah menyediakan teknologi dan pelatihan kewirausahaan bagi 5.000 pelajar Indonesia di komunitas kurang mampu dengan mendirikan sejumlah Tech Hubs di Lombok dan Jakarta.
Inisiatif lainnya mencakup program Sahabat Pendidikan, di mana relawan dari HP berkunjung ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan materi pembelajaran, serta EduXtion yang merupakan program donasi produk-produk PC sekaligus printer. Program-program ini merupakan hasil kolaborasi HP bersama LSM Prestasi Junior Indonesia.
"Kami di HP percaya bahwa pendidikan adalah hak dasar manusia, dan kami berkomitmen untuk memastikan kesetaraan pembelajaran dan digital di Indonesia untuk mendukung program pemerintah. Teknologi dapat menjadi kekuatan penyeimbang yang hebat bila disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan komunitas dan individu di dalamnya. HP memberikan dukungan, tidak hanya kepada komunitas kurang mampu melalui Tech Hubs, tapi juga kepada para guru melalui Semangat Guru Virtual Learning Series, serta para pelaku UKM dan wirausahawan melalui program global HP LIFE," ungkap Fiona Lee.