1. Startup

PasarMIKRO Peroleh Pendanaan 39 Miliar Rupiah, Dipimpin Trihill Capital dan Resolution Ventures

Genting Ventures, 1982 Ventures, dan sejumlah investor lain turut terlibat dalam putaran pendanaan ini

Startup agritech PasarMIKRO mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $2,5 juta atau setara 39,3 miliar Rupiah dipimpin oleh Trihill Capital dan Resolution Ventures. Putaran ini juga turut diikuti oleh Genting Ventures, 1982 Ventures, dan lainnya.

Dana segar akan dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan basis pengguna, memperluas penawaran produk, dan memasuki pasar baru. Pendanaan ini datang selang 9 bulan setelah putaran pra-awal PasarMIKRO yang dipimpin oleh 1982 Ventures pada awal tahun ini.

VP of Investment Trihill Capital Valerianus Ian Sulaiman mengatakan, PasarMIKRO telah membangun solusi untuk perdagangan komoditas pertanian di Indonesia, pasar ini sudah matang untuk transformasi digital.

“PasarMIKRO adalah satu-satunya teknologi pertanian dengan fokus laser pada pedagang yang meningkatkan rantai nilai. Ekosistem pertanian perlu memodernisasi operasi dan sangat penting bagi perekonomian Indonesia,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/10).

Managing Partner Resolution Ventures Sam Gibb menambahkan, startup tersebut tidak hanya membantu petani untuk dibayar lebih cepat, tetapi juga memberi mereka digital presence, dengan salah satu tujuan untuk menghubungkan mereka dengan produk dan layanan keuangan (termasuk permodalan).

“Efek berlipat-lipat dari pekerjaan yang mereka lakukan untuk mendigitalkan perdagangan fisik ini pada akhirnya akan mengalir melalui bagian lain dari ekonomi juga,” kata Gibb.

Sejumlah startup agritech tengah mendapatkan perhatian dari investor. Untuk model bisnis yang mencoba merevolusi sistem rantai pasok di antaranya Japang mendapat pendanaan pra-seri A awal Oktober 2022 kemarin, Koltiva dan Gokomodo bukukan pendanaan lanjutan di September 2022, Agriaku umumkan pendanaan seri A 510 miliar Rupiah, dan sejumlah pemain lainnya.

PasarMIKRO

PasarMIKRO menghubungkan petani, pedagang, dan membantu kegiatan sehari-hari mereka, seperti pembukuan, pengajuan modal kerja, dan transaksi jual-beli. Mereka mengejar sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan Indonesia yang potensi pasarnya bernilai $130 miliar (lebih dari 13% dari PDB menurut Bank Dunia) dengan memberdayakan petani kecil, pedagang, dan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya.

Platform teknologi PasarMIKRO adalah aplikasi perdagangan komoditas dan keuangan perdagangan berbasis seluler untuk para pemain agribisnis. Platform ini memungkinkan pembayaran tepat waktu secara nontunai untuk petani, membantu mereka berjuang melalui kegiatan produksi mereka

Awalnya, PasarMIKRO diluncurkan dengan proyek percontohan di Blitar yang berfokus pada telur, lalu dengan cepat berkembang ke semua provinsi besar dengan lebih dari 10 komoditas di platform mereka. PasarMIKRO diproyeksikan mencapai lebih dari $300 juta nilai transaksi kotor tahunan dan 10.000 pengguna pada akhir 2023.

More Coverage:

Co-founder & CEO PasarMIKRO Dien Wong menyatakan, “Putaran pembiayaan terbaru ini memungkinkan kami untuk meningkatkan dampak di tingkat yang lebih cepat."

Dalam rangka mendukung misi perusahaan, pada awal tahun ini, perusahaan menunjuk mantan eksekutif perbankan komoditas ABN AMRO Bank Hugo Verwayen untuk bergabung.

Verwayen mengatakan, “PasarMIKRO memecahkan hambatan besar dalam rantai nilai pertanian dengan memungkinkan para pedagang, agregator, dan petani yang ada dengan digitalisasi dan akses ke modal kerja. Kami telah mampu meningkatkan skala ke segmen komoditas dan provinsi baru sambil menjaga biaya tetap rendah dan mengelola pembakaran kami.”