Ini Perbedaan Kas Besar dan Kas Kecil Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan ada yang disebut dengan kas besar dan kas kecil, tentunya ada perbedaan antara kas besar dan kas kecil dalam fungsionalnya.
Setelah mengenalcash flow, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah kas besar dan kas kecil. Untuk mengatur keuangan pribadi atau perusahaan juga perlu melalui kas besar dan kas kecil. Namun, apakah kamu sudah mengenal perbedaan kas besar dan kas kecil?
Jika, belum tahu apa perbedaan kas besar dan kas kecil, kamu tidak perlu khawatir. Sebab sekarang kamu akan diajak memahami apa itu perbedaan kas besar dan kas kecil bahkan fungsinya.seperti juga cash flow dan sebelumnya sudah mempelajari rumus cash flow, sekarang mari memahami perbedaan laporan keuangan kas besar dan kas kecil.
Yuk, simak penjelasan terkait perbedaan kas besar dan kas kecil!
Pengertian Kas Besar dan Kas Kecil
Cash at bank atau kas besar adalah sejumlah dana yang sudah disiapkan oleh perusahaan kamu untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya cukup besar. Biasanya kas jenis ini juga tidak diberikan secara tunai dalam kegiatan operasional yang rutin, karena jumlahnya yang pengeluarannya akan terlalu besar.
Kas besar juga biasanya akan menggunakan prosedur rekonsiliasi bank yaitu pencatatan periodik yang dilakukan oleh pihak bank dan juga pihak perusahaan.
Smentara kas kecil disebut juga petty cash adalah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan secara rutin dengan jumlah yang kecil.
Kas kecil ini akan pasti dimiliki oleh perusahaan besar dan juga Usaha Kecil dan Menengah (UKM), petty cash ini juga akan selalu digunakan untuk mengelola keuangan. Pemegang dana kas kecil disebut juga biro kesekretariatan atau biasanya adalah petugas keuangan tingkat pemula.
Perbedaan Kas Besar dan Kas Kecil
Setelah mengetahui definisi dari kas besar dan kecil, sebenarnya kamu bisa mendapatkan clue terkait perbedaan di antara keduanya. Secara umum kas besar mengeluarkan uang untuk aktivitas operasional yang cukup besar. Sedangkan kas kecil digunakan untuk membayar pengeluaran yang relatif lebih kecil, dana kas kecil biasanya diambil dari aktivitas harian atau rutin yang jumlahnya kecil.
Kemudian dalam metode fungsionalnya, kas kecil memiliki dua metode pencatatan yaitu metode pencatatan tidak tetap atau fluctuation fund system dan metode pencatatan dana tetap atau imprest fund system,
Contoh aplikasi kas kecil dalam perusahaan bisa berupa biaya transportasi, biaya perjalanan,atau biaya perlengkapan kantor. Contoh pengeluaran kas kecil lainnya bisa berupa pembayaran listrik, internet, atau biaya hiburan. Sedangkan pembayaran kas besar digunakan untuk biaya sewa tempat, pembelian aset, dan juga pembayaran hutang. Pembayaran kas besar membutuhkan dana di atas Rp1 juta.
Tujuan Kas Kecil
Dengan adanya kas kecil ini, ternyata cukup membantu dalam mengelola keuangan perusahaan karena tujuan dibentuknya kas kecil adalah sebagai berikut:
1. Menangani masalah perlengkapan perusahaan
Ciri-ciri kas kecil adalah untuk membayar perlengkapan perusahaan seperti alat tulis kantor atau apapun yang dibutuhkan oleh perusahaan dan biasanya biaya perlengkapan perusahaan akan memiliki biaya yang lebih kecil jadi lebih cocok menggunakan petty cash.
2. Menghindari terjadinya alokasi pembayaran yang tidak ekonomis
Dengan menggunakan kas kecil atau petty cash bisa membantu perusahaan untuk menghindari terjadinya alokasi pembayaran yang besar, karena dalam kas kecil perusahaan tidak akan membayar mahal untuk transaksi yang kecil.
3. Meringankan pekerjaan karyawan
Pembuatan buku kas memang bisa meringankan pekerjaan karyawan, karena dengan adanya kas kecil membuat pencatatan akan tercatat secara rapi.
4. Mempercepat aktivitas pendanaan
Fungsi kas kecil dalam perusahaan bisa digunakan untuk mempercepat aktivitas pendanaan apabila ada kebijakan perusahaan yang cukup mendadak.
Tujuan Kas Besar
Sementara tujuan atau fungsi dari kas besar adalah sebagai berikut:
- Melakukan pembayaran dengan jumlah yang cukup besar karena seperti yang disebutkan di atas, ciri-ciri aks besar besar adalah untuk mengeluarkan biaya nontunai untuk pengeluaran di atas Rp1 juta.
- Dengan adanya kas besar juga bisa membantu untuk mempercepat kegiatan operasional yang biasanya akan membutuhkan biaya yang cukup besar.
- Kas besar juga digunakan untuk menghindari metode pembayaran yang tidak praktis atau tidak ekonomis bagi perusahaan.
- Yang terakhir kas besar berguna sebagai dana langsung atau tidak langsung untuk membayar biaya yang mahal dengan pemberian cek.
Metode Kas Kecil
Untuk mencatat metode kas kecil ada dua cara yaitu metode tetap dan metode fluktuasi
Metode Tetap
Metode tetap atau imprest fund system digunakan untuk mencatat pengeluaran yang jumlah nominalnya akan selalu sama, biasanya hal ini terjadi karena dana yang keluar dan dana masuk juga sama. Sehingga, saldo kas kecil jumlahnya akan selalu tetap.
Metode Tidak Tetap
Metode tidak tetap juga sering disebut sebagai metode fluktuasi yaitu metode pencatatan untuk nominal yang selalu berubah berbeda dengan metode tetap. Biasanya metode fluktuasi terjadi karena adanya ketidaksamaan antara pemasukan dan pengeluaran.
Jadi bisa dibilang perbedaan kas besar dan kas kecil itu berada di pencatatan, tujuan, fungsi, dan juga jenisnya. Namun, kas besar atau kas kecil merupakan dua hal yang berbeda dan wajib dimiliki oleh perusahaan, karena berguna untuk memantau pergerakan dana perusahaan. Untuk membuat kas besar dan kas kecil juga bisa melalui software akuntansi yang bisa kamu temukan di internet.
Metode Kas Besar
Kas besar biasanya akan menggunakan metode pencatatan rekonsiliasi bank, yaitu catatan secara periodik yang dilakukan pihak bank dan pihak perusahaan.
Jadi perbedaan kas besar dan kas kecil tentunya berbeda dalam hal fungsional, manfaat, metode, dan juga jenisnya. Namun, kedua kas ini tetap harus ada dalam laporan keuangan perusahaan. Kamu bisa menggunakan software akuntansi untuk membuat jurnal kas besar dan kas kecil.