Program "Academy" Jadi Nilai Plus yang Ditawarkan Platform Pencarian Kerja Jobhun
Program Jobhun Academy berisi pelatihan kompetensi yang dilakukan secara online dan offline
Jobhun merupakan startup pendukung perkembangan karier. Platform yang awalnya hanya berfungsi sebagai social project, kini berkembang menjadi bisnis menyasar segmen B2B dan B2C. Layanan tersebut mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja dengan cara yang cepat dan mudah.
Kepada DailySocial Founder Jobhun Cynthia Cecilia mengungkapkan, platformnya telah meluncur sejak tahun 2015 lalu di Surabaya, namun baru benar-benar menjadi sebuah bisnis yang berlegalitas pada 2018.
"Untuk B2B, kami memiliki layanan Jobhun Career Hub, berupa portal pekerjaan sederhana yang siap membantu perusahaan mencari kandidat. Kami menggunakan website, Instagram, dan komunitas untuk mencari kandidat yang tepat bagi perusahaan. Layanan ini akan membantu perusahaan mendapatkan kandidat yang tepat, bukan hanya sekadar banyaknya kandidat yang mendaftar saja."
Cara kerja yang diterapkanĀ adalah, tim Jobhun hanya akan melaporkan kandidat yang sebelumnya sudah dikurasi, yang sesuai dengan kriteria perusahaan saja. Hal ini dilakukan agar HR bisa melakukan proses rekrutmen yang lebih efisien. Sementara untuk B2C, mereka memiliki Jobhun Academy yang menyediakan pelatihan skill secara online dan offline untuk talenta-talenta yang nantinya siap direkrut melalui job portal.
"Jobhun berusaha membantu talenta untuk menemukan arah kariernya dan membekali dengan skill yang saat ini dibutuhkan. Bukan hanya membantu perusahaan untuk mendapatkan banyak kandidat saja, tapi juga membantu mencarikan yang tepat agar proses rekrutmen bisa cepat dilakukan," Cynthia.
Di Indonesia, sudah banyak sekali situs/aplikasi yang tawarkan layanan serupa. Masing-masing turut sajikan layanan unik untuk memikat pengguna, baik dari kalangan calon pekerja maupun perusahaan pemberi kerja. Beberapa platform yang sudah ada seperti Job2Go, yang hadirkan layanan pencarian kerja berbasis on-demand. Selain itu ada juga Glints yang terapkan sistem automasi untuk mudahkan perusahaan seleksi calon karyawan.
Di samping itu, beberapa platform mulai sasar pangsa pasar yang lebih spesifik. Contohnya yang dilakukan Workmate dan Sampingan untuk merekrut pekerja lepas paruh waktu, membatu bisnis melakukan tugas-tugas seperti survei, mengisi data, hingga visitasi. Sebelumnya ada Techinlabs dan Geekhunter yang juga bantu perusahaan cari talenta, mereka fokus di bidang teknologi informasi yang saat ini jadi buruan berbagai jenis bisnis.
Target bisnis Jobhun
Saat ini Jobhun telah memiliki kurang lebih 15 ribu pengguna aktif dan memiliki 200 alumni Academy. Untuk mitra, mereka telah merangkul sekitar 100 perusahaan yang menggunakan Jobhun Academy dan sekitar 1000 perusahaan memanfaatkan platform perekrutan. Strategi monetisasi yang dilancarkan adalah, mendapatkan profit dari pengguna yang ingin mengikuti Jobhun Academy. Kemudian profit juga didapatkan dari perusahaan yang mencari kandidat.
More Coverage:
Tahun ini Jobhun memiliki beberapa target yang ingin dicapai, di antaranya adalah menambah beberapa kelas baru di Jobhun Academy, selain merilis kelas online. Perusahaan juga berencana untuk membuat program berupa kelas offline di Jakarta. Langkah tersebut dilakukan agar bisa menjangkau peserta lebih luas lagi.
Disinggung apakah ada rencana penggalangan dana yang dilancarkan oleh perusahaan, Cynthia menegaskan untuk rencana fundraising di tahun ini belum ada, dan terus berupaya menemukan investor yang tepat. Saat ini Jobhun telah mendapatkan dana tambahan dari angel investor, dan berupaya untuk mencari dana hibah dari beberapa instansi pemerintah.