1. Startup

Pluang Kantongi Pendanaan Pra-Seri B, Fokus Perluas Kemitraan dan Produk

Pendanaan dipimpin OpenSpace Ventures dengan nilai berkisar 288,8 miliar Rupiah

Pengembang aplikasi investasi Pluang mengumumkan telah merampungkan penggalangan dana pra-seri B sebesar $20 juta atau 288,8 miliar Rupiah. Konsorsium pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures didukung investor yang telah terlibat di putaran sebelumnya, termasuk Go-Ventures.

Dana segar akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan dan meluncurkan produk finansial baru, memperluas penawaran produk di mitra-mitra bisnis. Perusahaan juga memiliki rencana untuk membangun tim dan mengembangkan fitur automasi.

"Sebelumnya, aset-aset investasi tersebut hanya tersedia bagi kalangan yang mampu. Namun kami percaya bahwa setiap orang seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan nilai tabungannya. Oleh karenanya, produk-produk baru kami nantinya akan mengakomodasi tujuan tersebut," kata Co-Founder Pluang Claudia Kolonas.

Sebelumnya Pluang telah mendapatkan pendanaan Seri A senilai $3 juta pada Maret 2019. Pluang mengklaim telah berhasil merangkul lebih dari satu juta pengguna aktif di aplikasi. Pertumbuhan paling besar berada pada tahun 2020, sampai 20x lipat. Salah satu faktor pemicu pertumbuhan tersebut adalah pandemi yang membuat semakin besar minat masyarakat untuk berinvestasi.

“Pluang berhasil menunjukkan pertumbuhan bisnis yang luar biasa dalam 12 bulan terakhir. Kami sangat antusias untuk mendukung Pluang, seiring ambisi perusahaan untuk terus memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk menabung,” ujar Founding Partner Openspace Ventures Shance Chesson.

Fokus bisnis Pluang

Salah satu fokus pengembangan produk Pluang saat ini adalah memanfaatkan obligasi pemerintah sebagai sarana menabung sekaligus berinvestasi masyarakat. Pembaruan fitur dengan atuomasi juga akan membantu pengguna dalam menjadikan menabung sebagai rutinitas sehari-hari.

“Kami berencana untuk memperluas cakupan produk kami di 2021 dengan berfokus pada produk-produk baru. Sehingga, pengguna kami dapat mengakses beragam aset investasi secara mudah dan nyaman,” ujar Claudia.

Saat ini, Pluang sudah terpilih untuk menyediakan fitur mini-apps di dalam aplikasi lain seperti Gojek (GoInvestasi), DANA (DANA eMAS), dan Bukalapak (BukaEmas). Claudia juga menyampaikan pihaknya telah berhasil membukukan biaya akuisisi pengguna (Customer Acquisition Cost/CAC) yang efisien. Dan sejauh ini tercatat produk yang menjadi pilihan utama pengguna adalah emas.

Pada akhir tahun 2020 lalu, Pluang merilis produk investasi baru di platformnya, memungkinkan pengguna untuk berinvestasi di aset kripto. Menggandeng Zipmex sebagai mitra dalam pemrosesan transaksi, aset kripto yang diperdagangkan mulai dari Bitcoin dan Ethereum selaku mata uang digital dengan nilai kapitalisasi terbesar saat ini.

Aplikasi investasi emas

More Coverage:

Investasi emas dinilai menjadi awalan yang baik untuk meningkatkan penetrasi layanan investasi digital ke kalangan yang lebih luas -- kami menyebutnya sebagai emas sebagai katalisator investasi digital. Selain risikonya lebih minim, sebenarnya kegiatan menjadikan emas sebagai investasi sudah banyak dilakukan masyarakat Indonesia, hanya saja dengan cara manual (jual-beli secara langsung di toko.

Atas dasar tersebut, di Indonesia dalam satu dekade terakhir terus bermunculan aplikasi investasi yang mencakup instrumen emas. Dari data kami, setidaknya ada 9 penyedia aplikasi yang saat ini bisa digunakan untuk berinvestasi.

PlatformMinimal Investasi
e-masRp100
IndogoldRp500
LakuemasRp50.000
PegadaianRp5.000
PluangRp10.000
SehatigoldRp20.000
TamasiaRp10.000
TanamduitRp10.000
TreasuryRp5.000
Application Information Will Show Up Here