Program Jakarta Great Online Sale 2014 Kembali Tarik Minat Pebelanja Online
Program Jakarta Great Online Sale 2014 (JGOS 2014) menuai tanggapan positif dari berbagai pihak. Ajang promosi diskon tahunan yang diadakan untuk menyambut ulang tahun kota Jakarta ini diklaim oleh sejumlah pelaku e-commerce lokal telah berhasil menarik animo yang cukup tinggi dari konsumen. Hal ini persis seperti perkiraan kami beberapa waktu lalu.
Harapan yang disampaikan oleh Jason Lamuda, founderBerryBenka yang juga inisiator JGOS 2014 dalam rilisan pers sepertinya tepat sasaran. Ia mengatakan, program JGOS 2014 sengaja diselenggarakan untuk mensosialisasikan tren belanja online yang menawarkan beragam keunggulan ketimbang belanja secara offline.
Dengan dimulai pada tanggal 20 Juni dan berakhir pada 30 Juni 2014 kemarin, kampanye promosi JGOS 2014 rupanya berhasil. Tak ayal, Jason dan (mungkin) beberapa pemain e-commerce lokal lainnya menyatakan sempat kewalahan meladeni lonjakan trafik yang diraihnya selama periode promosi.
Menurut Jason, program JGOS 2014 yang berisikan program potongan harga yang bervariasi telah mendapat respon yang sangat positif dari para konsumen. Hal itu menurutnya berimbas pada lonjakan trafik pembeli yang diraihnya. “Di tempat saya, kenaikan trafik sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Hal serupa dialami pengelola lain, tentu saja dengan besaran yang berbeda. Total seluruhnya ada 21 peserta JGOS tahun ini,” klaim Jason yang dimuat dalam harian Kompas terbitan 1 Juli 2014.
Ia menambahkan, program JGOS digelar tak lepas dari tren belanja online yang dipandangnya terus meningkat tiap tahunnya. Dirinya berpendapat, kenaikan transaksi e-commerce tiap tahunnya berkisar tiga sampai lima kali lipat, walau secara keseluruhan konsumen yang mendominasi transaksi masih berasal dari wilayah Jabodetabek dengan persentase sebesar sekitar 50-60 persen.
Tingginya minat konsumen dalam program JGOS 2014 mungkin saja juga tak lepas dari bentuk partisipasinya yang luas. Tak hanya diikuti oleh beberapa pemain e-commerce dalam industri produk fashion dan kecantikan saja, sejumlah pemain yang bergerak dalam industri dagang lainnya juga ikut meramaikan seperti misalnya situs layanan berlangganan majalah online, produk edukasi, layanan pembelian makanan, reservasi hotel, restoran, hingga situs reservasi tiket pesawat.
Jika masih ingat, lonjakan tren serupa juga pernah dialami oleh sekian pemain e-commerce lokal dalam program diskon #1212 yang diadakan setiap penghujung tahun, di mana pada periode tersebut dicanangkan sebagai “Hari Belanja Online Nasional”.
Melihat tren tersebut yang terus berulang, upaya mengedukasi konsumen Indonesia dalam tren belanja online nyatanya masih terus digaungkan sampai hari ini hingga nantinya bisa mencapai prestasi bisnis yang membanggakan (baca juga: Nilai pasar e-commerce Indonesia ditargetkan capai $25 Miliar Pada 2016). Namun, yang diharapkan tren ini ke depannya tak hanya selalu populer di saat program pesta diskon diadakan, namun juga gaya hidup belanja online bisa masuk menjadi aktivitas belanja keseharian konsumen secara keseluruhan. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang patut diperhatikan.
[ilustrasi foto: Shutterstock]