1. Startup

RedDoorz Seriusi Model B2B, Bidik Segmen Pelanggan Korporasi

Sepanjang semester pertama 2024, RedDoorz telah membukukan pendapatan lebih dari Rp1 miliar dari segmen B2B

RedDoorz mengumumkan telah membukukan pendapatan lebih dari Rp1 miliar dari segmen B2B pada semester pertama 2024. Prestasi ini mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam permintaan dan kontribusi pendapatan dari pasar korporasi.

Head of Corporate Sales RedDoorz Indonesia Alif Aldila, menyatakan bahwa potensi di pasar korporasi sangat besar, dan perusahaan akan terus fokus menciptakan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan mitra dan pelanggan.

"Kami senang dengan peluang yang ada saat ini dan yakin akan mencapai hasil positif yang berkelanjutan," ujarnya.

Selama dua tahun terakhir, pasar korporasi RedDoorz tumbuh sebesar 195%, dengan lebih dari 3.000 perusahaan bermitra. Mitra tersebut termasuk Badan Usaha Milik Negara, perusahaan migas, instansi pendidikan, fintech, dan perusahaan ekonomi kreatif seperti rumah produksi film.

Permintaan akomodasi dari segmen korporasi tersebar di berbagai daerah seperti Sumatra Utara (Medan), Yogyakarta, Jawa Timur (Malang), dan Kalimantan Timur (Samarinda dan Balikpapan). Rata-rata, korporasi memiliki tingkat okupansi 100 hingga 200 kamar per malam setiap bulannya.

"Pencapaian ini menjadi tonggak penting yang didukung oleh penerapan struktur tarif baru dan strategi kemitraan yang kuat di pasar korporasi RedDoorz. Meski demikian, kami tetap berdedikasi untuk hasil maksimal di semua lini bisnis," tutup Alif.

Pasar korporasi memberikan berbagai manfaat bagi mitra properti dan korporasi. Bagi pemilik properti, tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga meningkatkan kualitas dan rating properti, serta pendapatan yang stabil. Sementara bagi korporasi, mereka mendapatkan harga spesial dengan potongan 30%, kamar gratis tambahan, komisi untuk pemesan pertama, serta jaminan properti berkualitas dengan harga terjangkau.

RedDoorz terus berinovasi di industri perhotelan dengan mengubah inventaris yang terfragmentasi menjadi akomodasi bermerek terstandar, menggunakan aplikasi seluler dan saluran digital untuk mendorong permintaan konsumen yang kuat. Didirikan pada 2015, RedDoorz telah berkembang di pasar regional. Kini beroperasi di Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand, dengan lebih dari 3.700 mitra properti secara global.

Di Indonesia, RedDoorz bersaing langsung dengan sejumlah penyedia layanan serupa. Beberapa di antaranya OYO, Singgahsini by Mamikos, dan Bobobox. OYO juga memiliki cakupan di pasar regional, baru-baru ini mereka mengumumkan pendanaan $50 juta atau setara Rp810 miliar dari jajaran investor yang difasilitasi InCred Wealth and Investment.

-

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten