Rencana dan Fokus Kredivo dalam Menghadirkan Layanan Kredit
Mengklaim mengalami pertumbuhan 30-40% setiap bulan, akan melakukan kegiatan pemasaran yang masif
Setelah menjalankan bisnis selama hampir dua tahun, platform pembayaran kredit virtual Kredivo mengklaim telah mengalami pertumbuhan transaksi layanan e-commerce dan pengguna dalam jumlah yang signifikan. Kepada media hari ini, CEO FinAccel Akshay Garg mengungkapkan, pertumbuhan setiap bulannya mencapai 30-40%.
"Secara cepat kami mengalami peningkatan yang cukup baik dengan mengedepankan teknologi yang seamless. Kredivo telah menjadi salah satu metode checkout dengan pertumbuhan tercepat bagi merchant e-commerce."
Hal ini diperkuat oleh perilaku konsumen yang memperlihatkan bahwa frekuensi penggunaan Kredivo untuk bertransaksi sebanyak 15 – 20 kali per tahun, 4 kali lipat dibandingkan rata-rata 4 – 5 kali per tahun untuk penggunaan metode pembayaran lainnya.
Saat ini Kredivo telah hadir di 7 kota di Indonesia menyusul Yogyakarta dalam waktu dekat. Kredivo telah bermitra dengan 100 merchant e-commerce, termasuk 6 dari 10 yang terbesar di Indonesia, yaitu di Bukalapak, Lazada, Jd.id, Bhinneka, Blibli dan Shopee.
"Selanjutnya jumlah kemitraan tersebut akan kita tambah, bukan hanya dengan layanan e-commerce namun juga layanan OTA hingga asuransi kesehatan," kata Garg.
Hingga kini transaksi yang paling banyak dilakukan oleh pengguna Kredivo adalah pembelian barang elektronik dengan pembelian senilai Rp 4 juta rupiah hingga Rp 20 juta. Pilihan kredit yang paling banyak dipilih pun adalah cicilan selama 12 bulan.
Menghadirkan layanan pinjaman KTA kuartal pertama 2018
Disinggung tentang adanya niat untuk menambah layanan financial technology (fintech) lainnya seperti pinjaman KTA (Kredit Tanpa Agunan) dan lainnya, menurut Akshay Garg, hal tersebut sudah menjadi bagian dari rencana jangka panjang. Hal tersebut diharapkan bisa memberikan pilihan baru kepada masyarakat unbankable yang merupakan target pengguna dari Kredivo.
"Saat ini fokus kami masih dalam pengembangan produk dan memberikan pengalaman pengguna yang baik. Tahun depan jika sudah siap akan kami hadirkan layanan terbaru dari Kredivo," kata Garg.
Kredivo yang memiliki perusahaan induk, FinAccel adalah perusahaan teknologi keuangan yang memanfaatkan analisa data mendalam pada jejak digital pengguna yang secara otomatis menilai risiko kredit dan memberikan akses kredit di Asia Tenggara.
"Dengan memanfaatkan machine learning, kami mampu mengurangi risiko dari pengguna yang tidak baik dan menentukan credit scoring yang tepat. Sehingga meminimalkan pengguna yang tidak dengan lancar membayarkan pinjamannya," kata Garg.
Kemitraan eksklusif dengan BFI Finance Indonesia
Sebagai startup yang menghadirkan platform pembayaran kredit digital terpadu, Kredivo hingga kini masih menjalin kemitraan dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk yang menjadi pihak lender tunggal untuk penyaluran pembiayaannya. Selanjutnya kemitraan eksklusif tersebut akan diteruskan dan Kredivo sendiri enggan untuk membuka kerja sama dengan perusahaan multifinance lainnya.
"Meskipun terbuka lebar kerja sama dengan perusahaan multifinance yang lain, namun hingga kini kami masih terus melanjutkan kemitraan dengan BFI Finance Indonesia," kata Garg.
Untuk selanjutnya Kredivo akan masuk ke tahap scale-up, yaitu melakukan kegiatan pemasaran, membina hubungan lebih baik lagi dengan partner dan mengembangkan produk dan aplikasi.