Restrukturisasi Bisnis Paylater GoTo Financial, dari Findaya ke MAB
PT MAB kini menjadi motor penggerak GoPay Later, sementara Findaya akan fokus ke bisnis lending
Per 4 Agustus 2023, GoTo Financial mengumumkan peralihan unit multifinance yang menaungi layanan GoPay Later. Sebelumnya platform paylater tersebut digerakkan oleh PT Mapan Global reksa (Findaya), lalu kini telah diambil alih oleh PT Multifinance Anak Bangsa (MAB).
Fintech memang menjadi salah satu lini bisnis yang terus ditingkatkan oleh GoTo, termasuk belum lama ini mereka berupaya memperluas jangkauan Gopay dengan merilis aplikasi khusus yang bisa digunakan terpisah dari layanan Gojek -- kendati demikian fitur Gopay juga masih bisa digunakan melalui aplikasi Gojek.
Peralihan GoPay Later ke MAB
Kepada DailySocial.id, Head of Corporate Affairs GoTo Financial Audrey Petriny menceritakan, pada November 2021 GoTo Financial resmi mengakuisisi PT Rama Multi Finance, kemudian di-rebrand dengan nama PT Multifinance Anak Bangsa. Unit tersebut sebelumnya telah memegang lisensi multifinance yang berizin dan diawasi oleh OJK.
Struktur GoPay Later sendiri sejak awal memang sudah unik. Platform BNPL ini memiliki dua produk yang bernama GoPay Later dan GoPaylater Cicil. Kendati saat ini keduanya telah terintegrasi dan dikelola penuh oleh MAB.
"Perpindahan penyedia layanan GoPay Later merupakan salah satu upaya kami untuk menyediakan layanan finansial yang lebih baik lagi kepada pengguna. GoPay Later versi baru menawarkan limit yang lebih tinggi sampai dengan Rp30 juta, dengan pilihan tenor cicilan 1, 3, 6, hingga 12 bulan untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhan," ujar Audrey.
Dengan adanya peralihan ini, untuk menikmati GoPay Later versi teranyar, pengguna perlu memberikan persetujuan syarat dan ketentuan terkait pemindahan data dari Findaya ke MAB.
Menurut laporan ResearchAndMarkets, Gross Merchandise Value (GMV) layanan paylater di Indonesia telah mencapai lebih dari $4,6 miliar di tahun 2022. Angka ini diproyeksikan terus meningkat dengan CAGR 32,5% hingga 2028 nanti, sehingga berpotensi membukukan GMV hingga $25,3 miliar.
Rendahnya penetrasi kartu kredit dan tingginya konsumsi di platform e-commerce menjadi penyebab utama sistem cicilan itu laris-manis di pasaran. Selain GoTo, sejumlah perusahaan lain juga mengembangkan paylater secara in-house (atau melalui unit bisnis dalam satu grup). Misalnya Shopee dengan ShopeePaylater dan Blibli dengan BlibliTiket PayLater yang dikembangkan melalu Indodana --- sub-unit dari Cermati, startup fintech yang saham mayoritasnya dimiliki grup Blibli.
Findaya akan fokus di bisnis lending
Turut disampaikan, Findaya ke depannya akan tetap beroperasi di bawah naungan GoTo Financial dengan fokus di bidang fintech lending. Karena seperti diketahui, Findaya telah memegang lisensi dan izin p2p lending dari OJK.
More Coverage:
"Melalui Findaya, kami menyediakan GoPay Pinjam (layanan pinjaman tunai) dan GoModal (layanan pinjaman mitra UMKM)," imbuh Audrey.
Findaya merupakan salah satu sub-usaha milik pengembang platform arisan, Mapan, yang diakuisisi Gojek sejak tahun 2017. Startup tersebut didirikan Aldi Haryopratomo; ia juga sempat menjadi CEO Gopay dari akhir 2017 sampai awal 2021. Layanan Mapan masih terus eksis, kini dinakhodai oleh Ardelia Apti. Bahkan pada tahun 2022 lalu mereka umumkan pendanaan seri A $15 juta.